Jakarta (ANTARA News) - Pihak Rumah Sakit Dharmais menyatakan bahwa efek serangan virus ransomware wannacry pada sistem komputerisasi rumah sakit tersebut telah berhasil diatasi, dan data-data yang sempat hilang sudah dipulihkan dari cadangan.

Informasi tersebut diketahui dari hasil penyelidikan Polri di RS tersebut.

"Beberapa data dan rekam kesehatan hilang tapi sudah bisa diantisipasi dan dikembalikan lagi," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Martinus Sitompul di Mabes Polri, Jakarta, Selasa.

Dari informasi RS Dharmais, Martinus mengatakan rumah sakit tersebut tidak membayar tebusan yang diminta oleh pembuat ransomware dan mengimbau semua pihak untuk tidak melakukan pembayaran.

"Masing-masing pihak sudah bisa memahami bahwa jangan sampai kita membayar atau menyampaikan uang tersebut. RS tidak melakukan pembayaran itu," katanya.

Ransomware adalah sejenis aplikasi tools/perangkat perusak yang dirancang serta ditanamkan secara diam-diam dan ketika dijalankan secara jarak jauh akan menghalangi akses kepada sistem komputer atau data, bekerja dengan mengunci sistem dengan cara mengenkripsi file sehingga tidak dapat diakses hingga tebusan dibayar.

Adapun jenis Ransomware yang saat ini sedang mewabah adalah WannaCrypt0r 2.0 ransomware, yang memanfaatkan kelemahan security pada Sistem Operasi Windows yang telah ditambal oleh Microsoft melalui Security Update Patch pada maret lalu.

Namun masih banyaknya sistem komputer yang tidak melakukan pembaruan tersebut menyebabkan ransomware ini cepat menyebar ke seluruh dunia dalam waktu singkat. 

Pewarta: Anita P Dewi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017