... kita semua terpengaruh, terutama saat bermain melawan Manchester."
Stockholm (ANTARA News) - Kepala keamanan Asosiasi Federasi Sepak Bola (the Football Association/FA) Swedia mengumumkan bahwa operasi polisi untuk final Liga Eropa pada Rabu di Stockholm akan menjadi "salah satu yang terbesar" bersenjata khusus dan otomatis.

Manchester United akan menghadapi Ajax di Stadion Friends Arena, Stockholm, dua hari setelah ledakan yang terjadi dalam konser Ariana Grande di Manchester yang menewaskan 22 orang, demikian laporan The Times.

Kejadian itu adalah yang terbaru dari serangkaian insiden teror mematikan di Eropa belakangan ini, termasuk sebuah serangan truk yang menyebabkan lima orang tewas di Stockholm, bulan lalu.

Uni Asosiasi Sepak Bola Eropa (the Union of European Football Associations/UEFA) mengatakan "tidak memiliki intelijen khusus" yang menyarankan bahwa final Liga Eropa akan menjadi target teroris. (Baca juga: UEFA umumkan mengheningkan cipta pada final Liga Eropa)

Namun, The Times melaporkan bahwa setidak-tidaknya 1.000 polisi bersenjata akan hadir di stadion di Stockholm pada Rabu malam ini.

Martin Fredman dari FA Swedia mengatakan, "Operasi polisi sangat besar. Ini adalah salah satu yang terbesar di Swedia. Akan ada lebih banyak polisi di dekat stadion dan mereka akan memiliki senjata khusus, senjata otomatis."

"Setiap petugas polisi memiliki pistol, tapi kali ini beberapa di antaranya akan menyandang senjata otomatis," ujarnya.

Wakil Ketua Pelaksana Manchester United, Ed Woodward, mengatakan kepada televisi klub Inggris itu (MUTV) bahwa pihaknya membatalkan konferensi pers Jose Mourinho pada Selasa kemarin (23/5) sebagai tanggapan atas serangan bom bunuh diri di akhir konser penyanyi Ariana Grande di Manchester Arena.

Ketika ditanya tentang dampaknya terhadap persiapan Manchester United, ia pun mengatakan: "Kami punya pekerjaan yang harus dilakukan. Tidak ada pertanyaan tentang hal itu, dan itu belum berubah. Tapi, saya pikir apa yang terjadi tadi malam benar-benar memasukkan semuanya ke dalam perspektif."

Manajer Ajax Peter Bosz mengatakan pertandingan final kehilangan "sinarnya" setelah serangan di Manchester.

"Besok malam seharusnya menjadi pesta sepak bola, tapi karena kejadian di Manchester, kita semua terpengaruh, terutama saat bermain melawan Manchester," kata Bosz, Selasa (23/5), pasca-ledakan di Manchester Arena yang menewaskan puluhan orang.

Melalui ESPN, ia menambahkan: "Ini mengerikan, Saya sangat bersimpati," Bosz, demikian ESPN.

(Baca juga: Duka bom Manchester akan membayangi final Liga Europa malam ini)

Pewarta: Alviansyah
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017