Yogyakarta (ANTARA News) - Pemanfaatan energi geothermal yang belum optimal mendorong Kementerian ESDM mencari cara untuk mengampanyekan penggunaan energi ramah lingkungan itu, salah satunya dengan membuka "Zona Panas Bumi" di Taman Pintar Yogyakarta.

"Melalui zona ini, pengunjung dapat memperoleh informasi yang cukup lengkap mengenai energi geothermal. Harapannya, resistensi masyarakat terkait penggunaan energi ini semakin menurun," kata Direktur Panas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Yunus Saefulhak di sela peresmian Zona Panas Bumi di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, Taman Pintar merupakan tempat yang tepat untuk mengampanyekan atau memberikan informasi yang lengkap dan jelas mengenai berbagai keunggulan energi panas bumi dibanding energi fosil yang selama ini lebih dikenal masyarakat.

"Dari informasi yang saya dapatkan, jumlah pengunjung Taman Pintar bisa mencapai satu juta per tahun yang didominasi pelajar," ucapnya.

Jika para pelajar tersebut mengakses informasi di Zona Panas Bumi, lanjut Saeful, maka pelajar itu bisa menginformasikannya ke orang lain sehingga akan ada lebih banyak orang yang tahu dan keengganan masyarakat untuk menggunakan energi ini akan berkurang.

Saeful menyebut, potensi energi geothermal di Indonesia mencapai 29.000 megawatt, namun hingga saat ini baru dimanfaatkan sekitar 1.700 megawatt atau sekitar enam persen saja. Sesuai peta jalan kebijakan energi, penggunaan energi geothermal ditargetkan bisa mencapai 7.200 megawatt pada 2025.

"Jumlah energi yang digunakan masih sangat kecil dibanding potensinya. Padahal energi ini merupakan energi alternatif yang sangat ramah lingkungan dan akan selalu ada asalkan kelestarian lingkungan terjaga," tuturnya.

Selain resistensi masyarakat karena belum memahami keunggulannya, kendala lain yang dihadapi untuk pengembangan energi geothermal adalah nilai investasi yang sangat besar. Pengeboran satu sumur membutuhkan dana sekitar tujuh juta hingga 10 juta dolar AS.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energi Irfan Zainudin mengatakan, energi panas bumi merupakan energi masa depan Indonesia karena ketersediaannya sangat melimpah.

Sedangkan Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, keberadaan Zona Panas Bumi akan memperkaya zona yang ada di Taman Pintar.

"Taman Pintar memiliki fungsi untuk edukasi. Harapannya, melalui zona ini wawasan masyarakat tentang energi panas bumi akan semakin luas," ujarnya.


Baca juga: ("Lampu hijau" untuk geothermal di kawasan konservasi)

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017