Jakarta (ANTARA) - Head of Research PT Yuanta Sekuritas Indonesia Chandra Pasaribu menilai kinerja PT Pertamina Geothermal Tbk (PGEO) berpotensi akan positif di tengah upaya transisi ke energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.

"Kalau kita bicara secara fundamental, dalam posisi PGEO sebagai emiten sektor energi panas bumi, tentu saja tidak ada masalah. Sama sekali tidak ada masalah. everything is good, and it’s going to get even better in the next five to seven years," ujar Chandra sebagaimana keterangan resmi di Jakarta, Jumat.

Menurut Chandra, proyeksi positif PGEO tidak terlepas dari tren pemerintah yang mulai menginisiasi agar masyarakat dapat berpindah untuk memanfaatkan energi hijau (EBT).

"Dengan begitu, kalau kita bicara in fundamental case, of course investasi di perusahaan green energy semacam PGEO adalah pilihan yang tepat," ujar Chandra.

Hingga saat ini, baru ada dua emiten panas bumi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu PGEO selaku anak usaha PT Pertamina (Persero), serta PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).

Menurut Chandra, secara fundamental PGEO memiliki prospek cerah dalam beberapa tahun ke depan, seiring dengan usaha pemerintah dalam mempercepat proses transisi energi ke EBT di Indonesia.

Namun demikian, Ia mengingatkan, bahwa potensi yang bagus tersebut tidak bisa begitu saja disampaikan kepada investor tanpa melihat preferensi dari pelaku pasar.

Adapun, yang dimaksud Chandra adalah perbedaan cara pandang antara investor ritel dengan investor institusi, dimana terdapat perbedaan cara pandang yang sangat mendasar diantara dua jenis pelaku pasar itu.

“Kalau kita bicara ke investor ritel, mereka memiliki horizon investasi pendek sehingga terkadang bisa mengabaikan sisi fundamental. Sebaliknya, investor institusional memiliki orientasi investasi jangka menengah hingga panjang, sehingga perlu membatasi risiko investasinya dengan melihat fundamental,” ujar Chandra.

Hingga kuartal III- 2023, PGEO mencatatkan total kenaikan produksi listrik dan uap sebesar 3.586 GWh atau setara 4,3 persen year on year (yoy).

Operasi PGEO tercatat stabil dengan faktor ketersediaan 99,9 persen untuk uap, dan 97,6 persen untuk listrik.

Sementara itu, faktor kapasitas gabungan mencapai 86,0 persen, dengan uap sebesar 81,0 persen dan listrik sebesar 92,0 persen pada kuartal III- 2023, yang mengindikasikan efisiensi yang tinggi dalam operasional.

"Kami melihat momentum yang kuat bagi PGEO karena isu energi hijau yang saat ini sedang gencar disuarakan. Yuanta telah meningkatkan pertumbuhan jangka panjang menjadi 3 persen, dari sebelumnya 2 persen," ujar Chandra.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023