Balikpapan (ANTARA News) - Pelatih Persiba Milomir Seslija mengingatkan timnya bahwa bermain di depan publik sendiri di Balikpapan bisa menjadi beban apabila tidak disikapi dengan benar.

"Sebab bermain di kandang wajar ditargetkan menang dan itu bisa jadi beban bagi skuad muda seperti Persiba saat ini," katanya di Balikpapan, Kaltim, Sabtu.

Rata-rata usia para pemain Persiba sekarang 24-25 tahun dan sebagian besar baru merasakan atmosfer pertandingan level tertinggi sepak bola Indonesia.

Kecuali Absor Fauzi, Dirkir Khon Glay, Siswanto, dan Frenky Turnando, pemain-pemain seperti Alfath Fahtier, Satrio Syam, Ardhi Yanuar, Masahito Nato, Ridho Nurcahyo, Robi Kriswantoro, Tedi Hasanuddin, Bryan Cesar, Ilham Irhaz, Achmad Hisyam Tole baru kali ini main di kompetisi liga utama.

Sebab itu Milo meminta Dirkir dan kawan-kawan tidak melihat main di Stadion Parikesit sebagai beban, tapi justru menjadikan dukungan moril saat bermain kandang.

"Dukungan untuk bermain dan mengeluarkan kemampuan terbaik, dukungan untuk menang," kata Milo.

Di sisi lain, bermain di depan penonton Balikpapan dan suporter fanatik seperti Balistik sudah jadi kerinduan skuad Beruang Madu. Walaupun tidak seramai dan sepenuh stadion klub-klub di Jawa, Sumatera, atau Sulawesi, bahkan Papua, suasana meriah Stadion Parikesit selalu diingat para pemain.

"Balistik dukung kita sampai akhir. Mereka luar biasa," kata Dirkir, bek Persiba asal Liberia.

Balistik adalah suporter kreatif dan fanatik Persiba yang menempati tribun utara Stadion Parikesit. Dari sisi tribun ini selalu ada gerakan atraktif, nyanyian, dan yel-yel untuk mendukung Persiba.

"Jadi kami akan berusaha yang terbaik seperti di laga kandang di Malang kemarin. Pada babak kedua lawan Persipura kami sudah main bagus dan menekan di area 16 menter mereka," kata Pelatih Milo.

Saat ini Persiba sedang di Padang untuk menghadapi tuan rumah Kabo Sirah Semen Padang di Stadion H Agus Salimg. Pelatih Milo dan skuadnya menargetkan bisa mencuri poin dari tim Sumatera Barat ini.

Pewarta: Novi Abdi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017