Jambi (ANTARA News) - Sebanyak 32 orang narapidana kabur dengan memanfaatkan situasi banjir yang melanda lembaga permasyarakatan Jambi.

"Sampai saat ini yang baru berhasil didata berdasarkan satu blok dari tiga blok di Lapas Klas II A Jambi, ada 32 orang napi yang kabur dan sampai saat ini mereka masih kita buru bersama pihak kepolisian," kata
Kepala kantor wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kakanwil Kemenkumham) Jambi, Bambang Palasara, di Jambi Rabu.

Ke-32 orang napi yang berasal dari blok A 2 tersebut, sampai saat ini belum bisa terdata dan besar kemungkinan mereka kabur melarikan diri memanfaatkan situasi banjir menerjang lapas yang terjadi sekitar pukul 01.30 WIB hingga 04.00 WIB.

(Baca juga: Dinding jebol karena banjir, para napi Lapas Jambi kabur)

Bambang mengatakan, masih ada dua blok lainnya yang warga binaan atau narapidananya belum terdata kembali dan sampai saat ini belum bisa didata untuk memastikan jumlah mereka di dalam sel karena air masih menggenangi lapas setelah diguyur hujan satu malam kemarin.

Petugas lapas Jambi masih terus melakukan pendataan dibantu pihak kepolisian dan TNI terhadap warga binaan Lapas Klas II A Jambi tersebut.

Sebanyak 19 orang napi berhasil ditangkap pasca-kabur. Sementara dua napi menyerahkan diri ke petugas karena tidak bisa berenang melarikan diri saat banjir menggenang lapas dan menjebol pagar dinding lapas itu.

(Baca juga: Kapolda: belum dipastikan jumlah napi kabur)

"Jadi sudah ada sebanyak 21 orang napi yang kembali diamankan dan kini mereka ditempatkan di Mapolresta untuk diproses dan upaya itu berkad kerjasama antara polisi dan TNI membantu petugas Lapas untuk menangkap para napi yang kabur," kata Bambang Palasara.

Kakanwil menjelaskan, banjir yang menerjang dan mengakibatkan dinding pagar lapas Jambi jebol terjadi sekitar pukul 01.30 WIB. Kanwil Kemenkumham langsung berkoordinasi dengan Polda, Polresta dan Korem dan Kodim untuk mengatasi masalah tersebut.

Sampai saat ini kondisi di dalam Lapas Klas II A Jambi, cukup kondusif, walaupun khusus napi dan tahanan wanita di dalam lapas Jambi tersebut dievakuasi ke sel tahanan milik Imigrasi Jambi untuk sementara guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan terjadi.

Saat ini, total jumlah warga binaan di Lapas Jambi ada sebanyak 1.200 orang dan ini sudah sangat over kapasitas lapas yang ada dan tidak lagi sesuai dengan kenentuan yang ada.

Bambang Palasara juga menegaskan, bahwa pihaknya berjanji untuk secepatnya memperbaiki dinding lapas yang jebol akibat diterjang banjir tersebut dan pihak Kanwil Kemenkumham diberikan waktu enam hari untuk memperbaiki diding lapas yang jebol tersebut.

Sementara itu Kapolda Jambi, Brigjen Pol Priyo Widyanto, mengatakan sebanyak empat SSK (satuan setingkat kompi) anggota Polisi dan dua SSK anggota TNI diturunkan untuk membantu pengamanan lapas Jambi dan seluruh anggota ditempatkan disekeliling lapas mengantisipasi napi kabur kembali.

"Selain itu pihak Polda Jambi juga sudah mengerahkan seluruh anggota Polsek dan Polres di Jambi untuk membantu mengantisipasi dan menangkap napi yang kabur pasca banjir yang menjebol dinding lapas sehingga membuat puluhan napi kabur," kata Priyo.

Sedangkan pihak Damkar Jambi juga dikerahkan dan dimanfaatkan untuk menyedot dan membuang air dari dalam sel tahanan dan blok didalam lapas tersebut sehingga air bisa dikurangi. Sementara itu untuk jalur jalan lintas timur yang melintasi lapas ditutup untuk bus dan dialirkan ke jalan lingkar barat Jambi.

(Baca juga: Gubernur upayakan perbaiki lapas jebol dihantam banjir)

Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017