Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) "The Halal Wonders" antara Kementerian Pariwisata dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Gedung Sapta Pesona Kemenpar, Jakarta, Kamis.

"The Halal Wonders" merupakan program pengembangan wisata religi berbasis masjid yang akan mengintegrasikan pariwisata dengan masjid terdekat di suatu daerah dengan memanfaatkan aplikasi berbasis internet.

"Sepertiga orang di dunia berwisata karena keyakinannya, kita sebagai negara mayoritas muslim jadi kita punya potensial yang besar untuk wisata halal," kata Menteri Pariwisata Arif Yahya dalam sambutannya.

Namun, Arif menggarisbawahi bahwa potensi besar tersebut belum digarap secara maksimal di Indonesia, salah satunya tampak dari fakta tidak ada satu pun masjid di Indonesia masuk dalam daftar "10 Masjid Terindah di Dunia" dari Organisasi Pariwisata Dunia (WTO).

"Kita dari dulu punya keramaian di masjid-masjid, tapi konyolnya kita tidak bisa memanfaatkan economic values yang ada di masjid-masjid," kata dia.

Padahal, ujarnya, wisata religi memiliki dua nilai yang harus dikembangkan, yakni nilai spiritual dan nilai ekonomi.

"Dan semuanya saat ini dikelola berbasis teknologi informasi, semua orang mencari sesuatu secara praktis dan accessible," kata dia.

Acara penandatangan "The Halal Wonders" Kemenpar-DMI yang disaksikan Wapres Jusuf Kalla dan Menteri Arif Yahya juga dihadiri perwakilan mitra kerja dari Masyarakat Ekonomi Syariah Indonesia, Asosiasi Travel Halal Indonesia, Perkumpulan Wisata Halal Indonesia, Perkumpulan Produk Halal Indonesia, dan Asosiasi Penyelenggara Haji dan Umroh Indonesia.

Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017