Jakarta (ANTARA News) - PT Jasa Marga Tbk mengusulkan pembatasan waktu operasional truk angkutan logistik untuk mengatasi kepadatan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek).

"Kami usulkan itu sebagai salah satu strategi untuk atasi kepadatan," kata AVP Corporate Communication PT Jasa Marga, Dwimawan Heru Santoso dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Menurut Heru, kepadatan ruas itu karena pembangunan proyek-proyek infrastruktur secara bersamaan.

Karena itu, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dan kepolisian untuk mendistribusikan beban lalu lintas.

Saat ini, kata Heru, Jasa Marga melalui anak perusahaan PT Jalan layang Jakarta Cikampek (JJC) telah membangun posko monitoring kepadatan lalu lintas Jalan Tol Jakarta-Cikampek di Simpang Susun Cikunir.

Posko ini dapat memonitor kondisi jalan tol terus menerus dan menjadi sentral komunikasi serta menyinkronkan upaya penanganan kepadatan antara proyek-proyek infrastruktur di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

"Kami juga didukung oleh konsultan manajemen konstruksi yang menyelaraskan semua kegiatan proyek di Jalan Tol Jakarta-Cikampek agar dapat meminimalkan dampak kepadatan," katanya.

Tentang pembatasan kendaraan pribadi berdasarkan plat kendaraan ganjil genap, kata Heru, merupakan salah satu alternatif solusi kepadatan Tol Jakarta-Cikampek, diluar alternatif lain yang telah dikaji sebelumnya seperti pemberian prioritas angkutan umum di jalan tol dengan "HOV lane", dan rekayasa lalu lintas "contraflow"

Terkait hal ini, Heru melanjutkan, Jasa Marga, BPJT dan BPTJ sepakat pembatasan waktu operasional Truk Angkutan Logistik menjadi strategi prioritas yang diharapkan dapat diimplementasikan dalam waktu dekat untuk mengatasi kepadatan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

"Harapannya akan terjadi pengalihan moda angkutan logistik ke kapal laut (mengoptimalkan waktu operasi pelabuhan 24 jam) atau dengan pemanfaatan kereta api/kanal (melalui Cikarang Dryport), sehingga tidak berpindah ke jalan nasional," katanya.

Ia juga menyebut, pada prinsipnya, Jasa Marga sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) mendukung kebijakan pemerintah dan mengedepankan pelayanan kepada pengguna jalan.

"Jasa Marga saat ini sedang menyusun detil implementasi sebagai bahan masukan untuk pemerintah, sebelum ditetapkan dalam regulasi oleh Kementerian Perhubungan," demikian Heru.

Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017