Abuja (ANTARA News) - Nigeria berhasil keluar dari resesi ekonomi terburuk dalam lebih dari dua dekade, mencatat pertumbuhan 0,55 persen pada kuartal kedua 2017, kata Badan Statistik Nasional (NBS) pada Selasa (5/9).

Data menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi didorong oleh peningkatan kinerja sektor minyak, pertanian, manufaktur dan perdagangan.

Sejak kuartal pertama 2016, ekonomi Nigeria mengalami penurunan selama lima kuartal berturut-turut, kata NBS. Negara dengan perekonomian terbesar di Afrika barat itu mengalami resesi untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua dekade pada Agustus 2016.

"Pada kuartal kedua 2017, Produk Domestik Bruto (PDB) nasional tumbuh sebesar 0,55 persen (dibandingkan tahun sebelumnya) secara riil, menunjukkan kebangkitan ekonomi dari resesi setelah turun selama lima kuartal berturut-turut sejak kuartal pertama 2016," ungkap NBS.

Nigeria, yang 70 persen pendapatan negara dan 90 persen pendapatan ekspornya bergantung pada sektor minyak, merasakan dampak anjloknya harga minyak sejak pertengahan 2014, yang menurunkan pendapatan pemerintah, melemahkan mata uang dan menyebabkan kekurangan dolar, serta membuat bisnis dan rumah tangga frustasi.

Penurunan ekonomi negara itu diperburuk oleh serangan militan yang menargetkan infrastruktur minyak utama di delta Niger yang bergolak, menyebabkan anjloknya produksi.

Krisis tersebut menambah tekanan terhadap Presiden Muhammadu Buhari, yang mulai berkuasa pada Mei 2015 berkat kampanye antikorupsi, demikian AFP.  (mr) 

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017