Beijing (ANTARA News) – Seorang pejabat yang menjadi wali kota Tianjin di China utara ketika sebuah ledakan kimia menewaskan sedikitnya 165 orang dijatuhi hukuman 12 tahun penjara pada Senin (25/09) karena korupsi, lapor kantor berita Xinhua.



Huang Xingguo (62) menjadi ketua komite respons setelah ledakan itu mengguncang Tianjin pada Agustus 2015 dan menghancurkan sejumlah besar wilayah di kota pelabuhan tersebut.



Dia juga menjadi ketua partai sementara di kotamadya pada saat itu.

Huang dijatuhi hukuman karena menerima suap lebih dari 40 juta yuan (sekitar Rp80,7 miliar) dan didenda tiga juga yuan (sekitar Rp6,05 miliar), lapor Xinhua.



“Antara 1994 sampai 2016, Huang memanfaatkan posisinya untuk mengambil keuntungan sehubungan dengan penggunaan lahan dan promosi pribadi untuk orang lain,” katanya, mengutip pernyataan pengadilan.



Dia juga “memanfaatkan kekuasaan dan statusnya untuk mendapat keuntungan ilegal untuk orang lain melalui pejabat lain,” katanya, menambahkan bahwa dia telah mengembalikan “semua pendapatannya yang ilegal.”

Laporan tersebut tidak menyebutkan bencana Tianjin, kecelakaan industri terburuk di Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir, AFP.



(Baca juga: Korban ledakan Tianjin menjadi 112 orang tewas, 95 hilang)


Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017