Jakarta (ANTARA News) - Perseroan Terbatas Phapros yang merupakan anak usaha dari Perseroan Terbatas Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) mengejar target pendapatan 2017 sebesar Rp1 triliun dengan menggenjot penjualan obat generik yang sudah dimenangkan Phapros lewat e-katalog.

Sebanyak 41 obat generik dimenangkan Phapros dengan total nilai mencapai Rp498 miliar atau sekitar 16 persen dari keseluruhan nilai omzet yang ditawarkan e-katalog yang mencapai lebih dari Rp3 triliun, kata Direktur Utama PT Phapros Barokah Sri Utami dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu..

"Jumlah ini naik sebesar 83 persen dari total nilai yang kami dapatkan pada saat lelang e-katalog 2016 lalu," ujarnya.

Pada 2017, Phapros menargetkan pendapatan Rp1 triliun dan laba bersih hingga Rp100 miliar hingga akhir tahun.

Barokah optimistis target itu dapat tercapai meski realisasi pada semester I/2017 masih sebesar 37 persen dari target.

Secara keseluruhan, obat generik masih menjadi penopang penjualan produk Phapros, yakni selama semester I/2017 menyumbang 50 persen dari total penjualan.

Ada pun Phapros membukukan laba bersih sebesar Rp35,3 miliar pada semester I/2017 atau tumbuh 24 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Barokah mengatakan pertumbuhan laba bersih tersebut sejalan dengan peningkatan penjualan.

"Selama periode Januari sampai Juni penjualan kami meningkat sebesar delapan persen," ujar dia.

Pertumbuhan penjualan tersebut terjadi di semua portofolio produk obat Phapros, baik obat jual bebas (OTC), obat generik, maupun etikal.

"Pertumbuhan penjualan terbesar ada pada produk etikal sebesar 12,4 persen dibandingkan tahun lalu," kata Barokah.

Pewarta: Dyah DA
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017