Sudahlah ... aku pergi. Untuk apa menunggu janji yang tak pasti. Biarlah ku sendiri. Akan ku bawa kesedihanku ... (song by God Bless).
00BalasLaporkanHapus
4 Februari 2009
AHHH...
BIASA-BIASA SAJA, KALAU LAGI JARANG ORDER ALIAS NGK LAKU, YA HARUS BUAT SENSASI-SENSASI YANG BIKIN RAME .....
00BalasLaporkanHapus
30 Januari 2009
Reaksi yang sama pasti dilakukan oleh sentra - sentra tembakau di Jawa tengah seperti : Temanggung, Kendal, Purwodadi, Magelang, Klaten, Juga daerah Jawa Timur dan Jawa Barat. Coba wartawan ANTARA cek ke daerah - daerah itu. Belum kota - kota pabrik rokok seperti Kudus.
00BalasLaporkanHapus
30 Januari 2009
ya iya lah...., di Madura yang ada kan Kiyai bukan Ulama, coba kalau yang berfatwa MKI, pasti norot....
00BalasLaporkanHapus
29 Januari 2009
Aneh...haram, tapi cukainya mau. Bahaya merokok, saya yakin smua orang sdh tahu. jadi tdk perlu fatwa, serahkan ke nurani masing-masing. Coba kalo presidennya masih Soeharto, g\\\' bakalan brani MUI bikin fatwa, soalnya P\\\' Harto merokok ...cerutu lagi... :). MUI terkesan kurang kerjaan. Belum lagi masalah golput haram. Rubah dulu dong...UU yang ada....
BIASA-BIASA SAJA, KALAU LAGI JARANG ORDER ALIAS NGK LAKU, YA HARUS BUAT SENSASI-SENSASI YANG BIKIN RAME .....