Jakarta (ANTARA News) - Saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan sesi pagi Kamis, ditutup melemah karena kekhawatiran akan dampak dari tingginya harga minyak dunia terhadap ekonomi dalam negeri. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI di paruh waktu perdagangan hari ini ditutup pada 2.295,382, turun 18,920 poin (0,82 persen) dari posisi penutupan Rabu, sedangkan indeks LQ45 melemah 4,701 poin (0,95 persen) ke level 492,541. Analis Riset dari PT Danareksa Sekuritas, dalam ulasan pasarnya mengatakan, kenaikan harga minyak yang kini sudah mencapai 118,30 dolar AS per barel, dikhawatirkan banyak kalangan dapat mempengaruhi kebijakan harga minyak industri di dalam negeri. Jika pemerintah kembali menaikkan harga BBM, dampaknya inflasi akan naik dan memicu kenaikan suku bunga, katanya. Sentimen negatif dari perkembangan harga minyak itu membuat saham-saham BEI tidak mengikuti penguatan yang dialami saham Wall Street yang sebagian bursa di kawasan Asia. Indeks Hang Seng (Hongkong) misalnya, pada sesi pagi menguat 400,99 poin atau 1,59 persen ke level 25.690,23 dan indeks Straits Times (Singapura) naik 19,87 poin atau 0,62 persen ke posisi 3.213,72. Hingga perdagangan sesi pagi di BEI berakhir, tercatat 108 saham turun, 53 saham naik, dan 49 saham stagnan. Sementara saham-saham yang menyumbang besar penurunan indeks antara lain saham Bumi Resources yang turun Rp150 menjadi Rp6.700, Aneka Tambang turun Rp50 ke posisi Rp3.550, Telkom turun Rp50 ke Rp8.700 dan Astra Agro Lestari terkoreksi Rp500 menjadi Rp24.600. Volume perdagangan dibukukan mencapai 1,214 miliar saham dengan nilai Rp1,970 triliun yang dihasilkan dari 30.562 kali transaksi. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008