Pekanbaru (ANTARA News) - Setelah beberapa hari terakhir Provinsi Riau nihil dari titik api (hotspot), pantauan terakhir satelit NOAA 18 kembali mendeteksi tujuh titik api di Riau akibat aktivitas pembakaran hutan dan lahan. Hal tersebut disampaikan Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Pekanbaru Darwin Harahap di Pekanbaru, Senin. Ia menyebutkan, menurut pantauan terakhir NOAA 18 pada Minggu (27/4) sebanyak 38 titik api bermunculan di sejumlah Provinsi di Pulau Sumatera dimana tujuh titik diantaranya terdeteksi di Riau. Dari tujuh titik api di Riau satu diantaranya berada di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) satu titik di Kampar, satu titik di Pelalawan dan empat titik di Kuantan Singingi (Kuansing). Sementara di provinsi lain di Sumatera di antaranya berada di Aceh, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Jambi. Darwin menambahkan, hingga beberapa hari ke depan peluang hujan cukup rendah di beberapa provinsi di Pulau Sumatera termasuk di Riau. Hal tersebut menurutnya mengakibatkan sejumlah provinsi di Sumatera berpotensi atas munculnya titik api. Karenanya BMG kembali mengimbau kepada sejumlah wilayah termasuk Riau untuk menghindari pembukaan hutan dan lahan dengan cara membakar karena mudahnya terjadi kebakaran saat curah hujan sedang minim. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008