Jakarta, 29 April 2008 (ANTARA) - Pada hari ini Bank BRI mempublikasikan Kinerja Keuangan Triwulan I 2008 dengan perolehan laba setelah taksiran pajak sebesar Rp1,408 Triliun atau mengalami peningkatan sebesar 15,00% dibandingkan dengan perolehan laba pada periode yang sama tahun 2007 yang tercatat sebesar Rp1,225 Triliun. Pertumbuhan laba tersebut disebabkan kinerja BRI yang solid yang terlihat dari kenaikan Pendapatan Bunga yang sampai dengan Triwulan I Tahun 2008 tercatat sebesar Rp6,419 Triliun atau meningkat 14,74% dibanding periode yang sama tahun 2007 yang tercatat sebesar Rp5,594 Triliun. Pendapatan bunga pinjaman tetap merupakan sumber utama yang menyumbang 77.5% dari total pendapatan bunga BRI. Sementara itu, Beban Bunga pada Triwulan I Tahun 2008 yang tercatat sebesar Rp1,762 Triliun atau mengalami kenaikan sebesar 7,75% dibanding periode yang sama tahun 2007 yang tercatat sebesar Rp1,635 Triliun. Dengan demikian, Pendapatan Bunga Bersih (Net Interest Income/NII) BRI sampai dengan Triwulan I Tahun 2008 tercatat sebesar Rp4,657 Triliun atau meningkat 17,63% dibanding Pendapatan Bunga Bersih sampai dengan periode yang sama tahun 2007 yang tercatat sebesar Rp3,959 Triliun. Net Interest Margin (NIM) BRI pada Triwulan I Tahun 2008 tercatat sebesar 10,45%. Total Aset Bank BRI tumbuh sebesar 31,74%, yaitu dari Rp152,165 Triliun pada Triwulan I 2007 menjadi Rp200,459 Triliun pada Triwulan I tahun 2008. Ekuitas mengalami peningkatan sebesar 14,64% dari Rp18,143 Triliun pada Triwulan I tahun 2007 menjadi Rp20,799 Triliun pada triwulan I tahun 2008. Dengan pertumbuhan aset tersebut maka Return on Assets (ROA) sebelum pajak pada Triwulan I Tahun 2008 adalah sebesar 4,17%, di atas ketentuan bank jangkar sebesar 1,5%. Di tengah perkiraan terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya inflasi, BRI masih menunjukkan pertumbuhan kredit yang bagus. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2007, maka pada Triwulan I Tahun 2008 Bank BRI berhasil meningkatkan portofolio kredit sebesar Rp27,377 Triliun (30,06%) dari Rp91,059 Triliun pada Triwulan I 2007 menjadi Rp118,436 Triliun. Dengan pertumbuhan kredit yang signifikan tersebut, Loan to Deposit Ratio (LDR) BRI pada Triwulan I Tahun 2008 tercatat sebesar 74,19%. Selain berhasil meningkatkan portofolio kreditnya, BRI juga mampu menjaga kualitas kredit yang ditunjukkan dengan perbaikan angka Non Performing Loan (NPL) gross yang pada Triwulan I 2008 tercatat sebesar 3,83%, lebih kecil dibandingkan dengan Triwulan I 2007 yang sebesar 5,31%. Hasil yang menggembirakan tersebut tidak terlepas dari komitmen Bank BRI yang kuat terhadap pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), antara lain dengan pemberian Kredit Usaha Rakyat kepada peminjam yang feasible namun belum bankable. Sampai dengan Triwulan I 2008 ini total portofolio kredit BRI untuk sektor UMKM mencapai 83,13% atau sebesar Rp98,455 Triliun dari total pinjaman sebesar Rp118,436 Triliun. Untuk melayani sektor ini BRI ditunjang dengan jumlah jaringan lebih dari 5,000 unit kerja di seluruh pelosok Indonesia. Di sektor pendanaan (funding), Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun Bank BRI pada Triwulan I Tahun 2008 adalah sebesar Rp159,643 Triliun atau meningkat sebesar 30,96% jika dibandingkan dengan DPK Triwulan I Tahun 2007 sebesar Rp121,898 Triliun. Komposisi DPK Bank BRI pada triwulan I tahun 2008 masing-masing Giro Rp26,913 Triliun (16,86%), Tabungan Rp71,251 Triliun (44,63%) dan Deposito Rp61,479 Triliun (38,51%). Informasi mengenai Bank BRI dapat diakses melalui situs www.bri.co.id Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi: HARTONO SUKIMAN Corporate Secretary Telp. 021 5751965 Fax. 021 5700916 e-mail: hartono_sukiman@bri.co.id

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2008