Jakarta (ANTARA News) - Pemimpin Redaksi (Pemred) Metro TV Andy F. Noya dan jurnalis senior Desi Anwar bertemu dengan Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao, di Jakarta, Rabu. Dalam pertemuan tersebut, Xanana Gusmao menyampaikan penyesalan mendalam dari Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta karena menyebut Desi Anwar terlibat upaya pembunuhan Horta, demikian keterangan tertulis Metro TV yang diterima ANTARA News, di Jakarta, Rabu. Keterangan itu menyebutkan, pertemuan berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta, sekitar pukul 13.30 WIB dan berlangsung tertutup. Disebutkan, Perdana Menteri Timor Leste sangat mengharapkan permasalahan yang dihadapi kedua pihak dapat diselesaikan dengan baik. Andi F. Noya atas nama Metro TV menyampaikan penghargaan atas niat baik dan prakarsa Xanana Gusmao untuk menyelesaikan masalah tersebut melalui jalur diplomasi. Desi Anwar, yang dituding terlibat dalam usaha pembunuhan Presiden Timor Leste Ramos Horta, sebelumnya, meminta dukungan dan perlindungan Dewan Pers dan organisasi wartawan seperti Persatuan Wartawan Indonesia dan Aliansi Jurnalis Independen. Kepada jajaran pimpinan Dewan Pers, Desi Anwar membantah keras tuduhan-tuduhan yang dilontarkan oleh Presiden Ramos Horta di hadapan pers internasional pada tanggal 18 April di Dili. "Saya tidak pernah pergi ke Atambua, tidak pernah memalsukan dokumen dan memfasilitasi perjalanan Mayor Alfredo Reinado. Tidak pernah melakukan kontak apapun baik langsung maupun tidak langsung, apalagi yang melanggar hukum dan memberi andil terhadap upaya pembunuhan kepada Presiden Ramos Horta," katanya pekan lalu. Sebelumnya, Horta diberitakan menuduh Desi Anwar, membantu Alfredo Reinado, berkunjung ke Indonesia untuk wawancara pada 23 Mei 2007. Alfredo adalah pemimpin kelompok tentara pembelot yang tewas dalam insiden serangan terhadap Horta di Dili 11 Februari lalu.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008