Baghdad (ANTARA News) - Gerilyawan Irak menewaskan empat marinir AS akibat ledakan ranjau darat di provinsi Anbar, sebelah barat Baghdad, salah satu serangan mematikan terhadap pasukan AS di bekas benteng pertahanan Sunni itu, kata militer AS, Minggu. Para marinir AS saat itu sedang berada dalam kendaraan mereka ketika ranjau rakitan meledak menghantam mobil mereka Jumat, kata militer AS dalam suatu pernyataan, tanpa menyebutkan tempat yang pasti terjadinya ledakan ranjau itu. Serangan itu terjadi 10 hari setelah ledakan serupa di provinsi itu yang menewaskan dua marinir AS dan tiga lagi cidera. Serangan pada Jumat itu semakin memperpanjang daftar kematian tentara AS di Irak mencapai 1.290 orang di Anbar sejak invasi 2003, menurut laman internet independen www.icasualties.org, kurang lebih sama dengan jumlah tentara AS yang tewas di Baghdad, yaitu 1.298 orang. Korban jiwa di provinsi Anbar itu menempati sepertiga dari jumlah total pasukan AS yang tewas di Irak mencapai 4.071 orang dalam konflik bersenjata tersebut. Sebagian besar korban tewas di pihak AS di Anbar itu akibat ledakan bom pinggir jalan. Provinsi padang pasir luas yang berbatasan dengan Arab Saudi, Suriah dan Yordania itu merupakan salah satu benteng pertahanan gerilyawan anti-AS dalam tahun-tahun awal setelah tumbangnya rezim Saddam Hussein. Ibu kota provinsi itu, Ramadi, dan kota Fallujah di dekatnya menjadi simbol perlawanan Arab Sunni terhadap pasukan AS di Irak, demikian laporan AFP. (*)

Copyright © ANTARA 2008