Los Angeles, (ANTARA News) - Berlian boleh saja abadi, tapi apa yang akan dilakukan wanita jika dia diputus, dicerai, dan selanjutnya cincin, kalung serta cindera mata tanda cinta tidak lagi membangkitkan rasa? Bantuan datang hanya dengan "klik", seiring hadirnya situs-situs Web baru yang menerima penjualan perhiasan dari hubungan masa lalu, serta menyediakan ruang untuk berbagi cerita "pisah" sekaligus menyembuhkan hati yang luka. "Anda mengalami perceraian. Akan diapakan cincinnya? Mungkin anda punya anak untuk diserahi cincin, mungkin juga anda tidak punya anak. Cincin itu tergeletak begitu saja ," kata Marie Perry, yang bersama anak tirinya, Megahn Perry, mengelola www.exboyfriendjewelry.com. "Kami ingin membentuk suatu tataran dalam masyarakat di mana orang dapat berhubungan dengan sesamanya yang punya kebutuhan sejenis," kata Perry kepada Reuters. Situs Web-nya dalam tiga bulan sejak diluncurkan telah meraih tiga ribu pengguna terdaftar dan lebih dari 600 kiriman cincin, kalung, anting untuk dijual. Setiap perhiasan itu dilengkapi ceritanya sendiri. Slogan www.exboyfriendjewelry.com adalah "You Don't Want It. He Can't Have It Back". "Kenangan dari orang asalan" tulis seorang wanita yang menjual sepasang anting kubik zirkonia. Tiga tahun lalu anting itu diberi oleh seorang pria, tapi enam bulan kemudian, "pujaan hati"itu mencampakkan dirinya lewat telefon --saat sang wanita sedang dalam pemulihan bedah otak. "Oops," tulis seorang lainnya yang menjual bando emas putih pernikahan. "Ibu dan Ayah, ingatkah waktu saya menikah pada usia sangat belia? Maafkan ya. Saya tidak bisa ganti biaya nikahnya, tapi berapapun yang saya dapat dari jualan ini, kita bagi dua, setuju?" "Kami ingin menjaga nada yang riang dan menyindir. Memang ada yang menggunakan kata-kata tidak enak, tapi sebagian besar kisahnya benar-benar melapangkan dada, meski ada sedikit yang dalam keadaan benar-benar mengalami kesewenangan. Tapi kini mereka siap untuk melanjutkan kehidupan," kata Perry. Gagasan bisnis tersebut datang ketika Megahn Perry, aktris dan penulis dari Los Angeles, mencari tempat yang aman dan dapat dipercaya untuk menjual set pernikahannya setelah dia bercerai baik-baik. Dari peristiwa itu ia tersadarkan, mungkin wanita-wanita lainnya banyak yang menggeletakkan begitu saja perhiasan dari pacar mereka di dalam laci atau perhiasan itu terlalu menyakitkan jika dikenakan sebab menyimpan kenangan. Penggadaian setempat bukanlah tempat yang menarik, sedangkan situs Web Ebay terasa terlalu anonim. Megahn kemudian bekerjasama dengan ibutirinya, Marie, untuk melakukan riset pasar dan kemudian menemukan celah. Dua mahasiswa New Orleans, Allison Wasserman dan Elizabeth Rothbeind, mendirikan usaha sejenis, www.Ex-cessories.com, pada bulan April. Idenya muncul setelah seharian dia berlinang air mata memisahkan foto-foto, perhiasan, dan barang kenangan lainnya dari mantan pacar. Motto www.Ex-cessories.com adalah "Don't Get Mad - Break Even," dan yang mereka sediakan adalah jasa harga taksir independen dari perhiasan, mempetemukan pembeli dan penjual, serta menyediakan jaringan sosial. Meski situs-situs itu ditujukan untuk kaum hawa, tapi pintu tidak tertutup untuk kaum adam. "Ada pria yang menyangka situs ini adalah satu lagi situs yang menghakimi laki-laki, tapi bukan itu yang kami lakukan," kata Marie Perry. Namun, dia mengaku bahwa slogan "He Can't Have It Back" (dia tidak boleh mendapatkan perhiasan itu lagi) telah melukai perasaan para wanita yang percaya bahwa perhiasan itu harus dikembalikan kepada sang pemberi. "Etiket mengatakan bahwa jika hubungan putus, anda mutlak harus mengembalikan cincin. Tapi, ada juga pria yang mengatakan tidak, dan di saat lain tergantung situasinya," kata Perry. Seorang wanita yang memasang harga 3.500 dolar untuk cincin berliannya, menulis : "Cincin indah ini hadir bersama laki-laki yang salah. Diputuskan untuk dijual untuk mendapatkan kembali uangku yang dipakai untuk mencicil cincin ini, pacar saya tidak punya andil apapun."(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008