Jakarta (ANTARA News) - Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, masih bergerak positif dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 1,93 persen di tengah isu rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah. IHSG BEI ditutup naik 45,226 poin menjadi 2.387,986 dan indeks LQ45 menambah 10,643 poin atau 2,11 persen ke posisi 514,450. "Kenaikan harga BBM kayaknya sudah bisa diterima oleh pelaku pasar karena situasi global, namun investor masih menunggu komposisi kenaikan itu bisa diterima atau tidak," kata Analis Riset PT BNI Securities, M. Alfatih, kepada ANTARA News di Jakarta, Senin. Menurut Fatih, masalah BBM ini bukan hal yang baru dan belum mempengaruhi pasar, karena pelaku pasar sudah membahas kemungkinan kenaikannya. Kenaikan indeks BEI ini, menurut dia, karena pelaku pasar juga sudah sedikit lega dari hasil inflasi April yang sesuai ekspektasi (0,59 persen month to month) dan kemungkinan Bank Indonesia (BI) tidak menaikkan suku bunga acuannya (BI rate). Selain itu, kata Fatih, pasar saham juga mendapat sentimen positif dari membaiknya data ekonomi AS mulai memperlihatkan kondisi yang semakin membaik, ditandai dengan menurunnya tingkat pengangguran serta naiknya nilai tukar dolar AS terhadap mata uang dunia khususnya terhadap Euro. Kondisi itulah yang membuat pergerakan saham di BEI pada Senin ini didominasi yang naik sebanyak 145 dibanding yang turun 62, sedangkan 53 stagnan dan 202 tidak aktif diperdagangkan. Beberapa saham unggulan yang naik, diantaranya saham Bumi Resources menguat Rp250 menjadi Rp6.800, Astra Internasional terdongkrak Rp450 ke level Rp21.500, Perusahaan Gas Negara menambah Rp450 ke posisi Rp12.600, Telkom naik Rp50 ke harga Rp9.000, Bank BRI terangkat Rp300 menjadi Rp6.900, Bank BCA naik Rp50 ke posisi Rp3.150, Bank Danamon menguat Rp50 ke level Rp6.150 dan Internasional Nickel menambah Rp250 ke harga Rp6.700. Volume perdagangan mencapai 2,621 miliar saham dengan nilai Rp3,874 triliun dari 65.212 kali transaksi. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008