London (ANTARA News) - Harga minyak melesat ke rekor tertinggi 122,81 dolar AS per barel, Rabu, di tengah kekhawatiran ketatnya pasokan, kata para pedagang. Minyak mentah New York mencapai tertinggi baru -- memukul rekor Selasa pada 122,73 dolar AS -- meski diberitakan bahwa cadangan energi AS pekan lalu telah meningkat lebih besar dari yang diperkirakan. Di London, minyak mentah jenis Brent juga melesat ke puncak tertinggi selama ini 121,47 dolar AS, memukul rekor Selasa pada 120,99 dolar AS. Harga minyak berlari hampir dua kali lipat dalam setahun terakhir dan telah melonjak lebih dari 20 persen sejak awal tahun 2008. Goldman Sachs pada Selasa, memproyeksikan harga minyak dapat mencapai 200 dolar AS per barel dalam dua tahun. Bank investasi AS ini tiga tahun lalu, memprediksi dengan tepat dan dengan sangat baik bahwa harga minyak akan menembus 100 dolar AS -- yang terjadi pada Januari lalu. Setelah mencapai posisi tertinggi baru, harga minyak mundur kembali namun masih di atas level penutupan Selasa. Kontrak berjangka minyak utama New York, minyak mentah jenis "light sweet" untuk pengiriman Juni berada pada 121,88 dolar AS, naik empat sen pada hari ini. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni berada pada 120,71 dolar, naik 38 sen. Berlangsungnya kerusuhan di Nigeria -- produsen minyak mentah terbesar Afrika -- telah membantu mendorong harga minyak ke rekor puncak pada Selasa, kata para pedagang, seperti dikutip AFP.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008