Khartoum (ANTARA News) - Para pemberontak Darfur bergerak maju ke ibukota Sudan, Sabtu,sementara bentrokan dengan pasukan angkatan darat berlanjut dan pemerintah memberlakukan jam malam di Khartoum. Angkatan Darat Sudan dalam pernyataan yang dibacakan lewat televisi menyebutkan bahwa mereka mendapat serangan dari pemberontak di Omdurman. "Pasukan AD saat ini mendapat serangan dari para pemberontak yang setia kepada (pemimpin JEM) Khalil Ibrahim di sebelah utara Omdurman," kata militer. Gerakan Kesetaraan dan Keadilan (JEM) yang memberontak mengatakan para pejuangnya telah menguasai pangkalan angkatan udara, Wadi Saidna, sekitar 10 km arah utara dari Khartoum, tapi pernyataan ini tak bisa diverifikasi. Para saksi mata mengatakan pertempuran sengit berlangsung paling tidak dua jam di Omdurman. Warga Omdurman, Sadiq Babo Nimr, mengatakan kepada AFP lewat telepon bahwa penduduk yang ketakutan tetap berada di dalam rumah mereka di tengah-tengah tembakan artileri. "Saya mendengar serangan-serangan dari artileri berat," katanya. Ia mengatakan keluarganya tiarap karena peluru-peluru nyasar beterbangan sekitar gedung. Para serdadu bersenjata lengkap berpatroli di jalan-jalan ibukota yang sepi setelah toko-toko tutup, kata seorang saksi mata. Jam malam diberlakukan di ibukota mulai 1400 GMT (21:00 WIB) pada Sabtu hingga 10.00 WIB pada Minggu, kata kementerian dalam negeri, yang mendesak warga Khartoum untuk tak keluar rumah dan waspada. Sejauh ini belum segera diperoleh laporan korban tewas dalam pertempuran tersebut. Jubir JEM di London mengatakan pihaknya ingin mendongkel rezim yang berkuasa di Khartoum. "Kami tak ingin rezim ini tetap bercokol dan membunuh rakyat kami setiap hari," ujar Adam. "Kami mengulangi kembali sikap kami untuk bekerja sama dengan seluruh masyarakat internasional dalam transformasi demokratis dan menemukan solusi komprehensif atas konflik di Darfur." Media negara mengatakan AD Sudan membalas sebuah serangan pasukan Chad di tapal batas di kawasan Kishkish. Seorang jubir AD mengatakan serangan Chad itu merupakan usaha untuk mengalihkan perhatian dari gerak maju JEM di Khartoum. "Pasukan kami membalas serangan pasukan Chad yang menyebabkan jatuh korban di pihak mereka dan memukul mundur ke kawasan Chad," kata Brigadir Mohammaed Osman al-Aghbash kepada radio Omdurman. Dia menuding pemerintah Chad menyediakan "dukungan langsung" kepada "operasi subversif" JEM di Khartoum. Seorang diplomat Barat mengatakan bahwa Sudan pada Jumat sudah mengingatkan kedutaan-keduataan di ibukota itu tentang gerak maju pasukan pemberontak.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008