Surabaya (ANTARA News) - Ratusan mahasiswa melakukan penghadangan kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan menghadiri perayaan puncak Hari Pendidikan Nasional di Kampus C Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Senin. Aksi mahasiswa yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat (FPR) tersebut dimulai sejak pukul 09.30 WIB, dengan mengadakan "long march" dari Asrama Haji Sukolilo menuju perempatan Jalan Kertajaya, jalan yang akan dilewati Presiden Yudhoyono menuju kampus Unair, Jalan Darma Husada. Para demonstran yang terdiri dari berbagai perguruan tinggi di Surabaya itu membawa sejumlah poster dan spanduk bertuliskan "Tolak Kenaikan Harga BBM", "Turunkan Harga Sembako" dan sejumlah tulisan lainya. Koordinator aksi, Faqih Alfian menyatakan bahwa demonstrasi kali ini mendapat respon besar dari kalangan mahasiswa menjelang kenaikkan harga BBM. "Rencana pemerintah menaikkan harga BBM pada awal Juni mendatang mengisyaratkan lengkap sudah penderitaan yang dialami rakyat Indonesia," katanya saat berorasi. Menurut dia, situasi Indonesia belakangan ini semakin bertambah buruk. Berbagai persoalan serius telah menimpa rakyat Indonesia. Mulai dari krisis pangan, kenaikan harga sembako, kelangkaan minyak tanah, gizi buruk hingga kenaikan BBM. Untuk itu, FPR menuntut pemerintahan SBY-JK merealisasikan anggaran pendidikan 20 persen dari APBN, tolak PHK, hapus sistem kerja kontrak, tolak konversi minyak tanah ke elpiji, nasionalisasi aset pertambangan dan air. Aksi kali sempat terjadi bentrok antara massa dengan aparat kepolisian. Namun hal itu bisa dikendalikan, setelah kedua belah pihak melakukan upaya negosiasi (*)

Copyright © ANTARA 2008