London (ANTARA News) - Perdana Menteri Inggris Gordon Brown tidak akan menerima Dalai Lama di kantornya, Downing Street 10, karena alasan untuk menghindari konfrontasi dengan China, kata seorang jurubicara Downing Street kepada surat kabar The Times. Brown akan bertemu dengan pemimpin spiritual Tibet di pengasingan itu di "Lambeth Palace", kediaman resmi Uskup Besar Canterbury, pemimpin gereja England di London. Brown mengklaim bahwa ia akan menerima Dalai Lama dalam kapasitas sebagai seorang pemimpin spiritual daripada kapasitas politik. Brown mengatakan pada Maret bahwa ia akan menerima Dalai Lama saat tokoh Tibet itu berkunjung ke Inggris, sehingga menimbulkan kemarahan China -- yang menuduh tokoh Budha itu sebagai aktor intelektual para pemprotes guna menentang pemerintah Beijing di Tibet. "Seperti ia telah katakan, perdana menteri akan hadir di parlemen untuk berjumpa dengan Dalai Lama," kata seorang jurubicara Brown, seperti dikutip AFP. "Yang penting adalah bahwa mereka akan bertemu dan akan berbicara sesungguhnya. Hal itu juga penting agar China berhubungan langsung dengan para wakil Dalai Lama," katanya. Ketika ditanya mengapa pertemuan itu diadakan di Lambeth Palace, jurubicara itu menjawab, "Karena ia (Dalai Lama) adalah seorang wakil spiritual dan itu menimbulkan keinginan perdana menteri untuk bertemu dengan dia." Kedua pendahulu Brown, Tony Blair dan John Major, menerima Dalai Lama di Downing Street. Tokoh Tibet yang berusia 72 tahun itu melakukan kunjungan selama 11 hari ke Inggris mulai hari Selasa, 20 Mei. Maklumat awal Brown bahwa ia akan bertemu Dalai Lama disambut baik oleh para aktivis pro-Tibet, namun berrisiko memperburuk hubungan dengan China, yang ia kunjungi pada Januari lalu untuk memperkuat kerjasama perdagangan dan investasi kedua negara, dan kerjasama sektor lain seperti menangkal perubahan iklim. Brown mengatakan pada 30 April bahwa ia "kurang senang" dengan tindakan Beijing di Tibet, yang ia katakan telah memperkeruh dialog hak asasi manusia dengan China. Ia mengatakan pihaknya yakin Beijing memandang London sebagai mitra utamanya di Barat, namun mengakui adanya kesulitan dalam menjalin hubungan. Di tengah ancaman dari pemimpin lain internasional, termasuk Perancis, untuk memboikot Olimpiade di Beijing pada Agustus karena tindakan keras China di Tibet, Brown mengatakan ia akan menghadiri acara penutupan Olimpiade tersebut karena London akan menjadi tuan rumah perhelatan olah raga bergengsi itu pada 2012. Dalai Lama akan menyampaikan bukti-bukti pelanggaran hak asasi manusia di Tibet kepada Komite Parlemen Inggris untuk Urusan Luar Negeri pada 22 Mei. Komite tersebut saat ini memantau laporan tahunan hak asasi manusia pada kementerian luar negeri Inggris dan memfokuskan pada masalah dan keprihatinan di berbagai negara. (*)

Copyright © ANTARA 2008