Paris (ANTARA News) - Sean Penn, aktor peraih Piala Oscar yang kemudian menjadi sutradara, memimpin dewan juri yang berkekuatan sembilan orang untuk memilih penerima penghargaan Palme d"or pada Festival Film Cannes pada 14 hingga 25 Mei. Palme d`Or atau Golden Palm merupakan penghargaaan tertinggi yang diberikan kepada sebuah film yang berkomptesi di Festival Film Cannes. Anggota dewan juri selengkapnya adalah aktor dan sutradara Sergio Castellitto (Italia), aktris Natalie Portman (AS), sutradara Alfonso Cuaron (Meksiko), sutradara Apichatpong Weerasethakul (Thailand), aktris Alexandra Maria Lara (Jerman), sutradara Rachid Bouchareb (Prancis), pengarang buku komik dan sutradara Marjane Satrapi (Prancis-Iran) dan aktris Jeanne Balibar (Prancis). Sutradara Fatih Akin dari Jerman akan menyerahkan penghargaan film terbaik dari 19 film yang diseleksi. Sutradara Taiwan Hos Hsiao-hsein akan memimpin dewan juri untuk film pendek terbaik dari 17 film yang diseleksi. Anti-kemapanan Penn dikenal sebagai tokoh anti-kemapanan berkat berbagai perannya yang sangat kuat dan menantang dan dia dipandang sebagai salah aktor dan sutradara terbaik dari generasinya. Karir aktor pemberontak berusia 47 tahun itu melesat pada pertengahan dekade 1990-an, menyusul keberhasilannya menyabet Oscar untuk kategori Aktor Terbaik lewat "Mystic River" pada 2003 dan tiga nominasi Academy Award lainnya. Sekalipun karyanya di belakang kamera terbatas pada beberapa film saja, Penn mendapat sambutan hangat dari para kritikus dalam karirnya sebagai sutradara pada tahun lalu melalui drama "Into the Wild". Ia mendapat kecaman karena mengunjungi Irak pada Desember 2002, dua bulan setelah membayar 56.000 dolar bagi sebuah iklan di Washington Post yang memprotes kebijakan Bush dalam "Perang Melawan Teror" dan rencana invasi Irak. Penn juga kabarnya membina hubungan yang hangat dengan Presiden Venezuela, Hugo Chavez, salah satu musuh berat pemerintahan Bush, demikian laporan AFP. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008