Jakarta (ANTARA News) - Mochtar Riady Institute for Nanotechnology (MRIN) yaitu lembaga riset kanker swasta yang pertama di Indonesia, diresmikan di Lippo Karawaci, Tangerang, Banten, Senin. "Untuk tahap awal kami akan berspesialisasi pada penelitian di bidang kanker hati ("hepatocellar carcinoma"/HCC)," kata pendiri MRIN, Mochtar Riady pada pembukaan lembaga riset yang diaku sebagai lembaga riset kanker swasta pertama dan terlengkap se-Indonesia itu. "Kami memilih spesialisasi penelitian pada kanker hati karena penyakit ini merupakan salah satu dari jenis penyakit kanker yang paling sering ditemui di dunia dan diperkirakan menyebabkan kematian lebih dari 600 ribu orang setiap tahun," kata Mochtar Riady, yang juga pendiri kelompok usaha Lippo. Peresmian MRIN bertepatan pula dengan perayaan ulang tahun Mochtar Riady ke 79 sehingga pembukaan MRIN itu pun ditandai dengan pelepasan 79 balon ke angkasa. Pada kesempatan itu , hadir beberapa tamu kehormatan, antara lain, Menristek Dr.Kusmayanto Kadiman, Ketua Kehormatan Dewan Penasehat Keilmuan MRIN Prof.Dr.BJ.Habibie, Mensos Bachtiar Chamsyah, pendiri Yayasan Pelita Harapan James T.Riady, serta Presiden MRIN Prof.Susan SW Tai. Menurut Mochtar Riady, tujuan pendirian MRIN adalah untuk melaksanakan penelitian inovatif dalam hal pengendalian dan juga memberikan pemahaman baru terhadap penyebab kanker, diagnosa dini, pengendalian dan pengobatan kanker untuk kemajuan penelitian medis dan ilmiah di masa depan. Selain itu, keberadaan MRIN diharapkan dapat menghasilkan penemuan-penemuan yang bermanfaat bagi pasien kanker di Indonesia. "Tidak tertutup kemungkinan pada masa depan MRIN dapat menghasilkan temuan berbobot dan memenangkan hadiah Nobel. Itu untuk bangsa Indonesia, bukan cuma untuk MRIN," kata dia. MRIN didirikan dengan biaya investasi senilai 30 juta dolar AS sementara biaya operasional per tahun diperkirakan sekitar 3 juta dolar AS. MRIN terdiri atas lima divisi inti yakni Divisi Molecular Epidemiology, Divisi Proteomic, Divisi Single Nucleotide Polymorphisms (SNP), Divisi Immunology, dan Divisi Genomic. Penyebab Kematian Utama Presiden MRIN Prof.Susan SW Tai mengatakan bahwa kanker merupakan penyebab kematian utama di dunia. "Setiap tahun lebih dari enam juta orang di dunia meninggal karena kanker dengan lebih dari 10 juta kasus baru terdiagnosis per tahun," kata Susan. Dikatakan bahwa pendekatan paling efektif dalam pengendalian kanker adalah dengan pencegahan munculnya kanker sejak dini.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008