Blitar (ANTARA News) - Aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Blitar, Jawa Timur, Selasa turun ke jalan untuk menolak rencana kenaikan harga BBM. Dalam aksinya, para aktivis itu menuntun sepeda motor yang kehabisan bensin sementara beberapa aktivis lainnya memperagakan para pedagang bensin eceran yang beralih profesi menjadi penjual batu. "Seperti inilah kondisi masyarakat nanti setelah harga BBM naik," kata Jaka Wahira selaku koordinator aksi. Penindasan pemerintah terhadap rakyat kecil Mereka juga menggelar aksi teatrikal di halaman DPRD Kabupaten Blitar yang menggambarkan penindasan pemerintah terhadap rakyat kecil. Setelah berorasi, para pengunjuk rasa itu kemudian diterima Komisi B Bidang Perekonomian dan Komisi A Bidang Pemerintahan dan Hukum. "Kami sependapat dengan tuntutan para mahasiswa, oleh karena itu kami bersedia menandatangani pernyataan penolakan rencana kenaikan BBM," kata Ketua Komisi B, Istamar Mohadi. Sementara itu beberapa harga kebutuhan pokok di Kabupaten Blitar mengalami kenaikan harga seiring dengan rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan, dan Energi Kabupaten Blitar, Djuriharto menyebutkan, kenaikan kebutuhan pokok itu berkisar antara lima hingga 50 persen. "Para pedagang berlasan, kenaikan itu dipicu oleh kenaikan biaya transportasi dan sewa kendaraan, meskipun harga BBM belum naik," katanya. Ia menyebutkan beberapa kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga diantaranya beras, untuk jenis Bengawan dari Rp 4.800/kg menjadi Rp5.100/kg dan IR64 dari Rp4.500/kg menjadi Rp4.700/kg. Sedangkan gula pasir dari Rp5.500/kg berubah menjadi Rp6.000/kg, ayam potong dari Rp18.500/kg menjadi Rp20.000/kg, bawang merah dari Rp14.500/Kg menjadi Rp15.500/kg dan bawang putih semula Rp5.000/kg menjadi Rp7.500/kg. Sementara itu selama beberapa hari terakhir masyarakat di Kabupaten Blitar sudah kesulitan mendapatkan BBM jenis premium dan solar.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008