Jakarta (ANTARA News) - Keluarga Besar Nahdlatul Ulama meradang karena salah seorang kiai yang ikut dalam aksi damai Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) turut menjadi korban penyerangan Front Pembela Islam (FPI). "Mereka telah berani menyerang kiai yang merupakan simbol kewibawaan NU," kata Sekretaris Jenderal Gerakan Pemuda Ansor Abdul Malik Haramain kepada pers di gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Senin. Hadir juga pada kesempatan itu perwakilan dari Ikatan Pencak Silat Pagar Nusa, Garda Bangsa, PMII, IKA PMII, Lakpesdam, IPPNU, Fatayat, P3M, Wahid Institute, dan Moderat Moslem Society. Ketika memperingati hari lahir Pancasila ke-63 di Monas, Minggu (1/6), anggota AKKBB diserang massa FPI. Di antara korban kekerasan tersebut adalah KH Maman Imanulhaq Faqih, pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan Majalengka. FPI ancaman kaum minoritas dan moderat! Pemerintah bubarkan FPI "FPI tidak hanya memberikan ancaman terhadap kelompok minoritas tetapi juga terhadap kelompok mayoritas yang moderat," kata Malik. Oleh karena itu, Keluarga Besar NU mendesak Pemerintah agar segera menindak tegas FPI dan membubarkan organisasi pimpinan Habib Rizieq Shihab tersebut. Kalau Pemerintah tak mau, Nahdliyyin akan lakukan pembubaran paksa! "Kalau Pemerintah tidak mau melakukan, maka keluarga besar nahdliyyin yang akan melakukan pembubaran paksa," kata Malik seraya menyatakan saat ini kader-kader NU di daerah sudah geram, bahkan di Cirebon dan Jember sudah ada yang melakukan penyerangan ke kantor FPI setempat. Ditanya apakah tidak akan muncul konflik horizontal jika warga NU turun tangan sendiri, Rumadi dari Wahid Institue menyatakan, memang sebaiknya Pemerintah yang bertindak membubarkan FPI. Teror FPI tak bisa dibiarkan terus! "Ini memang dilematis dalam negara demokratis. Tetapi Pemerintah bisa membubarkan FPI lewat jalur hukum. Yang jelas FPI sering melakukan teror, tak bisa dibiarkan terus," katanya. Zuhairi Misrawi dari Lakpesdam menyatakan, pihaknya akan melakukan tekanan pada pemerintah agar membubarkan FPI. "Dulu saat Gus Dur mau dilengserkan warga NU menebangi pohon di jalan. Sekarang warga telah menurunkan plang FPI di Cirebon dan Jember. Ini protes simbolik," katanya. AKKBB desak SBY tegas Secara terpisah AKKBB mendesak polisi menangkap dan memproses hukum pelaku penyerangan serta menuntut pertanggungjawaban pemimpin organisasi, termasuk Munarman yang menyatakan diri pemimpin penyerangan. AKKBB juga mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertindak tegas dengan memulai proses hukum untuk membubarkan FPI.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008