Surabaya (ANTARA News) - Dewan Koordinator Wilayah Garda Bangsa Provinsi Jatim meminta kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk membubarkan Front Pembela Islam (FPI). Ketua Dewan Koordinator Wilayah Garda Bangsa Provinsi Jatim, Ahmad Arizal mengemukakan hal itu di Surabaya, Selasa, dengan didampingi Wakil Ketua Umum DKN Garda Bangsa, Agus Jui. Tuntutan pembubaran FPI juga didukung oleh PMII Jatim, Pagar Nusa, Ansor, Aliansi Masyarakat Cinta Damai dan sejumlah elemen lainnya. Satu kali 24 jam tidak merespon, pihaknya akan membubarkan paksa! Ahmad Arizal menyatakan, apabila dalam waktu satu kali 24 jam pemerintah tidak merespon maka pihaknya secara paksa akan membubarkan FPI yang ada di wilayah Jatim. "Tindakan FPI semakin meresahkan kehidupan berbangsa dalam bingkai NKRI yang menuju tatanan negara hukum dan demokratris," katanya menegaskan. Menurut dia, gerakan FPI yang mengatasnakam Islam justru semakin jauh dari nilai Islam. "Peristiwa 1 Juni 2008 di Monas yang bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila, telah mencoreng bangsa Indonhesia yang bermartabat," katanya menambahkan. Aliansi organisasi masyarakat Jatim yang menjunjung tinggi kedaulatan bangsa serta kedamaian dan ketentraman dengan ruh Islam ahli sunah wal jamaah, mengutuk keras tindakan FPI yang menyerang secara fisik Aliansi Kebangsaan Untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan. Kalau FPI ada di Jatim, sudah hangus! Sementara Wakil Ketua Umum Dewan Koordinator Nasional (DKN) Garda Bangsa, Agus Jui mengatakan, FPI selama ini telah mencederai nilai-nilai kebangsaan. "FPI mengatasnamakan Islam tetapi telah mencederai nilai-nilai Islam sendiri. Kalau FPI ada di Jatim sudah hangus, tetapi mereka ada di Jakarta dan berkelit dengan kekuasaan-kekuasan itu," katanya. Agus mengemukakan, kalau FPI masih mengatasnamakan Islam dan ingin mendirikan negara Islam silahkan, namun jangan mendirikan di Indonesia.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008