Jakarta (ANTARA News) - Forum Umat Islam (FUI) terus mendesak agar Ahmadiyah segera dibubarkan dan dilarang di Indonesia karena menurut pengurus FUI, aliran tersebut merupakan pangkal masalah dari terjadinya Insiden Monas 1 Juli 2008. "Kami menuntut kepada pemerintah untuk segera membubarkan Ahmadiyah sehingga terwujud ketentraman di masyarakat, sebab keterlambatan pemerintah dalam membubarkan Ahmadiyah menjadi pangkal masalah," kata penasehat FUI Ahmad Sumargono kepada wartawan di Jakarta, Kamis. Ahmad menyesalkan, karena berbagai pihak yang menjadi pelaku inti dalam pengeluaran Surat Keputusan Bersama (SKB) Pembubaran Ahmadiyah kerap tidak bisa memberikan jawaban pasti kapan SKB itu akan benar-benar dikeluarkan. Selain itu, Ketua Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) itu juga mengindikasikan bahwa terdapat bentuk intervensi asing dalam Insiden Monas antara lain dari Amerika Serikat (AS). "Hal ini diindikasikan oleh kuasa usaha AS John A Hefern yang datang membesuk para korban dari kalangan AKKBB (Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan)," katanya. Ia juga mempertanyakan sikap Kedubes AS yang menggelar jumpa pers mengecam insiden tersebut dan mendesak pemerintah Indonesia untuk segera bertindak terkait kasus itu. Ahmad mengutarakan keinginannya agar pemerintah memeriksa berbagai sokongan dana asing yang diduga diperoleh sejumlah tokoh dan berbagai lembaga yang mendukung AKKBB. Berkaitan dengan Ahmadiyah, di tempat terpisah Direktur Eksekutif Center for Information and Development Studies (CIDES) Syahganda Nainggolan mengatakan, pemerintah agar mencermati adanya akar persoalan Ahmadiyah yang tidak tegas disikapi penuntasannya. "Pemerintah harusnya tidak perlu menunda-nunda terlalu lama dalam menyatakan pembubaran Ahmadiyah," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008