Bogor (ANTARA) - Kementerian Perindustrian siap mendukung industri makanan dan minuman melalui pengembangan dan penelitian di era revolusi industri 4.0 melalui Balai Besar Industri Agro (BBIA) Bogor, yang usianya saat ini sudah memasuki satu abad.

“Dengan penduduk yang sedemikian besar, pangan ini menjadi hal utama. Di BBIA ini fokus penelitiannya pangan untuk mendukung industri makanan dan minuman,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kemenperin Ngakan Timur Antara di Bogor, Kamis.

Ngakan mengatakan itu pada perayaan satu abad BBIA yang mengangkat tema ‘Satu Abad BBIA Berkarya, sebagai Tonggak Penerapan Industri Agro Berbasis 4.0” di Bogor.

Baca juga: Industri makanan dan logam penyumbang besar investasi

Dia mengatakan BBIA diminta melakukan transfer teknologi, baik dari peneliti senior ke junior lingkungan internal, maupun bekerja sama dengan pihak lain di dalam dan luar negeri.

“Perkuat jejaring yang ada di luar negeri. Apakah itu dengan China, Taiwan, Korea, perluas jejaring kerja, karena Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto sudah membuka jalan itu,” kata Ngakan.

Menurut Ngakan, kerja sama antara Kemenperon dan National Research Council Korea Selatan dapat dimanfaatkan dengan baik sebagai upaya penerapan industri 4.0 bidang penelitian industri makanan dan minuman.

Baca juga: Industri makanan-minuman kekurangan pasokan garam industri

“Mereka terbuka apa aja yang terkait dengan industri,” tukas Ngakan.

Hal yang tidak kalah penting dalam memasuki 4.0, menurut Ngakan, adalah meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dan penyediaan sarana dan prasarana.

Pembangunan SDM, inovasi serta ketersediaan sarana dan prasarana merupakan kunci dari suksesnya bidang penelitian dan pengembangan industri.

“Sarana prasarana itu termasuk laboratorium pengujian dan laboratorium penelitian dan pengembangan,” tutup Ngakan.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019