Brisbane (ANTARA News) - Perdana Menteri Kevin Rudd mengatakan kunjungannya ke Jakarta pekan depan merupakan bagian dari kepentingan Canberra untuk memastikan terbangunnya hubungan kerjasama terbaik dengan Indonesia selaku tetangga terdekat Australia. "Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia, negara tetangga besar terdekat (Australia-red) dan kita punya kepentingan abadi untuk memastikan bahwa hubungan berada dalam tatanan kerja kelas satu," katanya kepada Radio 4BC Brisbane, Kamis. Kunjungannya ke Indonesia dari 12-14 Juni 2008 merupakan yang kedua bagi dirinya setelah kunjungan pertama Desember 2007 lalu. Ketika itu, ia menghadiri Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) di Bali. Di sela-sela kunjungan pertamanya selaku perdana menteri Australia di Bali itu, Rudd sempat bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. PM Rudd mengatakan dalam pertemuannya dengan Presiden Yudhoyono di sela UNFCCC itu, mereka telah sepakat untuk bekerja sama dalam merespons tantangan perubahan iklim, khususnya pemeliharaan hutan tropis. Dia juga menyinggung perihal garis besar rencana kunjungannya ke Indonesia setelah berkunjung ke Jepang (8-12 Juni) ketika berbicara dalam forum Pusat Masyarakat Asia Australia (ASAC) di Sydney, Rabu malam. Perjanjian kontra terorisme Selain masalah kerja sama yang terkait dengan hutan tropis, beberapa isu lain yang akan ia bicarakan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah perjanjian perdagangan bebas, kerja sama kontra-terorisme, dan perluasan kerja sama penanggulangan bencana alam. Selama di Jepang, PM Rudd dan PM Jepang Yasuo Fukuda akan membicarakan isu-isu bilateral dan trilateral seperti pembentukan perjanjian perdagangan bebas dan peningkatan pembicaraan tentang kerja sama keamanan antara Australia, Jepang, dan Amerika Serikat. Dalam kebijakan luar negeri Australia di bawah pemerintahan Partai Buruh, terdapat tiga pilar kebijakan luar negeri Canberra, yakni kemitraannya dengan Amerika Serikat, hubungannya dengan PBB, dan keterlibatan komprehensifnya dengan Asia. Di forum ASAC itu, PM Rudd pun sempat menggulirkan ide pembentukan sebuah lembaga semacam Uni Eropa di kawasan Asia Pasifik yang disebut Uni Asia Pasifik (APU) pada 2020. Media Australia menyebutkan bahwa PM Rudd sudah menunjuk Diplomat Veteran, Richard Woolcott, sebagai utusan khusus guna melobi para pemimpin negara-negara di kawasan terkait dengan ide pembentukan Masyarakat Asia Pasifik ini. PM Rudd menyebut Indonesia, Amerika Serikat, Jepang, China, India, Australia, dan negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik sebagai anggota APU. Selain mewadahi kesepakatan perdagangan bebas di kawasan, institusi APU ini nantinya diharapkannya dapat pula memberikan ruang kerja sama bagi masalah-masalah penting global seperti terorisme dan keamanan energi jangka panjang.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008