Jakarta (ANTARA News) - Tablik akbar di Masjid Agung Al Azhar, Jakarta Selatan, Jumat, diwarnai dengan aksi pengumpulan dana yang akan diserahkan kepada tujuh anggota Front Pembela Islam (FPI) yang kini ditahan di Polda Metro Jaya. Aksi pengumpulan dana itu diumumkan oleh salah satu panitia penyelenggara Abdul Rasyid di sela-sela tablik akbar yang diikuti oleh ratusan umat Islam usai menunaikan shalat Jumat di masjid itu. "Mari kita rogoh kocek untuk saudara-saudara FPI yang ditahan di Polda Metro Jaya," kata Rasyid. Ajakan itu segera disambut puluhan peserta tablik dengan menaruh uang di atas kain hijau yang terletak di tengah masjid yang sebelumnya telah dipersiapkan oleh panitia. Mereka berhasil menggalang dana sebesar Rp5.005.500,- lalu dimasukkan ke dalam amplop putih. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH.Cholil Ridwan usai penggalangan dana itu menyatakan, aksi ini merupakan bentuk solidaritas dan ukhuwah Islamiyah sesama umat Islam terutama untuk anggota FPI yang ditahan. Usai tablik akbar, peserta yang tergabung dalam Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) berencana untuk menjenguk Ketua FPI Habib Rieziq dan enam anggota FPI lainnya yang kini ditahan di Polda Metro Jaya. Dana yang terkumpul itu akan diserahkan kepada Rizieq untuk selanjutnya dibagikan kepada para anggota FPI yang ditahan. Mereka ditahan oleh Polda Metro Jaya setelah menjadi tersangka tindak kekerasan terhadap massa yang memperingati hari lahirnya Pancasila di Monas, 1 Juni 2008. Preman berjubah! Sementara itu Sekjen FUI Moh Al Khaththath usai tablik akbar mengecam adanya spanduk di daerah Cililitan, Jakarta Timur, yang berisi pembubaran preman berjubah. "Ini bentuk provokasi, spanduk itu harus diturunkan," katanya. Menurut dia, kata berjubah itu sangat menyinggung umat Islam terutama tokoh agama. Ia mengatakan, upaya untuk membubarkan Ahmadiyah tidak surut pasca insiden di Monas. "Kita tidak gentar dan akan terus berjuang sampai Ahmadiyah dibubarkan," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008