Basel, (ANTARA News) - Pelatih Timnas Swiss Jakob Koebi Kuhn merasakan kekecewaan yang sangat mendalam setelah tim tuan rumah Euro 2008 itu tersingkir . "Sungguh ini merupakan kekecewaan yang sangat, sangat mendalam," ujar Kuhn setelah Turki meraih kemenangan 2-1 di menit-menit akhir pertandingan putaran kedua Grup A. "Sungguh menyakitkan," katanya. "Seluruh negeri pastilah sangat kecewa seperti juga tim itu. Anda berharap sangat banyak dan tersingkir," tambahnya. "Itulah sepak bola. Namun keberadaan timnas Swiss kemungkinan tidak akan terancam dengan tersingkirnya dari ajang ini," katanya. Pelatih berusia 64 tahun tersebut mengatakan timnya ini terlalu banyak menyia-nyiakan peluang dalam pertandingan yang berlangsung di bawah guyuran hujan lebat. "Kami tidak memanfaatkan peluang apa pun yang kami miliki," tutur pelatih itu. "Tetapi tidak ada kesalahan yang dilemparkan terhadap tim itu. Mereka sudah melakukan segalanya yang mereka bisa. Kami hanya belum mendapat cukup keberuntungan saja," katanya. "Kami akan merampungkan turnamen ini dengan cara yang baik saat melawan Portugal (pada Minggu) dan bagi saya ini saatnya untuk melepaskan posisi saya," katanya. Pemain tengah Tranquillo Barnetta memperjelas pendapat Kuhn itu. "Sulit untuk mengetahui apa yang ingin dikatakan karena saya kira bahkan di babak kedua kami tidak bermain dengan buruk," ujar Barnetta. "Kami memiliki banyak kesempatan, mereka hanya memiliki tiga peluang dan mencetak dua gol. Sulit memang untuk menerimanya tetapi ituah, segalanya sudah berakhir," katanya. Striker Swiss Eren Derdiyok mengatakan ruang ganti pemain hampir senyap seusai pertandingan tersebut. "Di ruang ganti setelah pertandingan itu suasana sungguh senyap," ujarnya. "Kami semua sangat kecewa," katanya. "Dari hampir tiga kali kesempatan, mereka mencetak dua gol. Tentu ini benar-benar menyakitkan," ujarnya. Namun demikian, menurut AFP, Kuhn juga berjanji pesta sepak bola Euro 2008 ini akan tetap berlangsung dengan baik di negarnya kendati tim tuan rumah ini tersingkir lebih dulu dari turnamen itu. "Saya tidak dapat mengecam siapa pun, dan saya kira saya juga tidak juga harus menyalahkan diri saya untuk hal tersebut," kata pelatih kawakan itu yang akan pensiun setelah turnamen ini.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008