Vevey, Swiss, (ANTARA News) - Prancis perlu bangkit dari keterpurukan mereka pada pertandingan awal Grup C Piala Eropa 2008 untuk menghindari terkaman tim Belanda yang penuh percaya diri dalam pertandingan putaran kedua pada Jumat di Berne. Sementara Belanda membuka peluang mereka di Grup C itu dengan menekuk juara dunia Italia 3-0 dengan mulus. Ini seperti perkasanya `total football` yang mereka terapkan di tahun 1970-an. Prancis baru bisa bermain imbang 0-0 melawan Rumania. Prancis, runner-up Piala Dunia 2006 itu, yang sama-sama menerapkan taktik dan pendekatan yang defensif ala Italia, benar-benar memerlukan suatu sentuhan para pemain berbakat agar terhindar dari nasib yang sama dengan saingan mereka, Italia. "Mungkin kami harus mengubah gaya permainan kami dan memilih gaya passing cepat untuk mengacaukan lawan," ujar bek Prancis William Gallas kepada wartawan. "Penting untuk bisa bertahan dengan baik dan jangan menyerah atas gol apa pun namun kami harus bermain sedikit cepat," tambahnya. "Kami perlu poin, kami perlu menang dan melakukan apa yang kami perlukan itu untuk mengambil resiko lebih." Suatu hasil imbang akan menempatkan Prancis dalam situasi yang kurang menguntungkan sebelum menghadapi Italia dalam pertandingan terakhir mereka di grup itu. Sementara suatu kekalahan sudah pasti akan melempar tim Ayam Jantan itu keluar dari Euro 2008 dan tersingkir lebih cepat secara memalukan. Sebaliknya Belanda perlu mengulang gaya permainan saat menghadapi Italia guna mengamankan satu tempat di babak perempat final. "Hasil pertandingan itu sungguh luar biasa dan para penggemar kemungkinan merayakannya tetapi kami masih belum memiliki apa pun," ujar Wesley Sneijder, yang mencetak gol cantik saat melawan Italia, kepada wartawan. "Tujuan kami adalah masih tetap untuk mencapai dan menang di final dan oleh karena itu kami perlu tetap tenang." Prancis berharap bisa menyambut masuknya kapten Patrick Vieira dan striker Thierry Henry, yang absen pada pertandingan melawan Rumania karena keduanya mengalami cedera paha. Pemain tengah yang menjadi inspirator bagi rekan-rekan satu timnya, Vieira dan Henry, yang juga pencetak gol terbanyak Prancis dengan 44 gol dari 100 pertandingan internasional, tampak ikut bermain dalam pertandingan latihan melawan klub pemuda regional Swiss pada Rabu dan boleh jadi akan dipasang sebagai starter. Pelatih timnas Belanda Marco van Basten tidak mempunyai alasan untuk melakukan perombakan apa pun atas timnya itu yang memberinya penampilan yang nyaris sempurna terhadap Italia, demikian diwartakan Reuters. Pertandingan melawan Prancis terjadi terlalu cepat bagi pemain sayap Arjen Robben, yang kini tengah memulihkan diri dari cedera kunci paha, sementara bek Mario Melchiot masih belum pulih benar kebugarannya. "Pilihan saya akan mempertimbangkan pula siapa lawan mendatang dan juga kebugaran dan performa para pemain saya tetapi setelah kami menggunakan cara kami sendiri saat melawan Italia, semuanya menjadi keadaan yang sangat nyaman," ujar Van Basten kepada wartawan. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008