Berne (ANTARA News) - Ada cara baru dalam merayakan terciptanya gol di Euro 2008 yaitu dengan tidak merayakan gol tersebut secara berlebihan. Hal itu terjadi karena beberapa pencetak gol memiliki keterkaitan erat dengan lebih dari satu negara sehingga tampak tidak terlalu bersemangat untuk merayakan gol. Striker Jerman Lukas Podolski menjadi pemain pertama yang mengalami hal itu. Saat mencetak dua gol ke gawang Polandia pada Minggu (8/6), ia hanya menundukkan kepala dan tidak mengekspresikan kegembiraan setelah menjebol gawang tim dari negara kelahiran yang ditinggalkannya pada usia dua tahun tersebut. "Saya lahir di Polandia. Saya memiliki keluarga besar di sana. Negara itu dekat dengan hati saya," kata Podolski kepada televisi Jerman saat ditanya mengapa ia membisu setelah mencetak gol-gol itu. Kemudian pemain yang memiliki kewarganegaraan Swiss-Turki Hakan Yakin yang membawa Swiss memimpin atas Turki pada pertandingan Grup A pada Rabu (11/6). Kepala Tertunduk Yakin, yang menjebol gawang setelah menerima umpan dari pemain Swiss lain yang juga memegang paspor Turki Eren Derdiyok, juga menundukkan kepalanya sebelum memberi isyarat kepada rekan setimnya agar tidak merayakan gol itu secara berlebihan. "Saya pikir wajar untuk merasa seperti itu saat keluarga, ibu dan sahabat anda semua berasal dari Turki," kata Yakin kepada Reuters usai pertandingan. "Di dalam kepala saya merayakannya bersama Swiss tetapi saya tidak ingin menunjukkannya. Hal itu berkenaan dengan `fair play` dan menghormati negara yang masih menjadi bagian saya," paparnya. Swiss akhirnya kalah 1-2 dan tersingkir dari turnamen yang dilangsungkan di kandang mereka tersebut. "Saya pikir saya akan lebih merayakannya jika kami menang. Tetapi pada akhirnya gol itu tidak berarti apa-apa," ujar Yakin. Pada Kamis, giliran Kroasia yang berpesta setelah menundukkan salah satu tim favorit, Jerman, 2-1. Gelandang Kroasia yang lahir di Berlin, Nico Kovac, mengakui bahwa pikirannya bercabang menanggapi hasil itu. "Jelas saya gembira atas kemenangan itu. Tapi saya lahir di Berlin dan saya berharap Jerman bisa lolos," ujarnya usai pertandingan. Cara Podolski merayakan gol mendapat banyak pujian dari masyarakat Jerman di mana media memuji kerendahan hati dan sesitivitasnya. Tetapi mereka yang dirugikan, langsung mengantisipasi agar peristiwa seperti itu tidak terus berulang. Asosiasi sepak bola Polandia telah meluncurkan program untuk mengamati pemain muda keturunan Polandia yang bermain di Jerman agar mereka tidak lagi melewatkan pemain berbakat seperti Podolski. Salah seorang politisi sayap kanan Polandia bahkan menegaskan agar paspor Polandia Podolski seharusnya segera dicabut. Namun hal itu tidak perlu membuat Podolski khawatir karena ia mengatakan dirinya memang tidak memiliki paspor Polandia.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008