Tel Aviv, (ANTARA News) - Dua tahun setelah perang Lebanon, Israel pada Rabu secara resmi menawarkan perundingan perdamaian langsung dengan Lebanon. Seorang jurubicara Perdana Menteri Ehud Olmert mengatakan, Israel tertarik untuk mencapai sebuah perjanjian perdamaian dengan negara tetangganya di utara itu dan ingin mengadakan perundingan "langsung dan bilateral". Semua persoalan akan dibahas, termasuk masalah kontroversial daerah pertanian Shebaa di kawasan segitiga Israel, Lebanon dan Suriah. Surat kabar Haaretz Israel melaporkan, Rabu, Olmert mengisyaratkan dalam pembicaraan dengan Presiden AS George W. Bush dan Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice bahwa ia siap bernegosiasi mengenai masalah pertanian Shebaa. Rice, pada akhir lawatan terakhirnya ke Timur Tengah pada Senin, melakukan kunjungan kejutan ke Lebanon. Wewenang Israel atas daerah pertanian kecil Shebaa yang direbutnya pada 1967 dipersoalkan oleh Lebanon dan Suriah. PBB menganggap wilayah itu milik Suriah. Israel selalu menekankan bahwa mereka ingin menjelaskan masa depan wilayah di kaki bukit Dataran Tinggi Golan itu dalam perundingan perdamaian dengan Suriah. Militer Israel tidak mengosongkan daerah itu selama penarikan mereka dari Lebanon selatan pada musim panas 2000. Gerakan Islamis Lebanon Hizbullah menekankan bahwa daerah tersebut milik Lebanon dan menyatakan, mereka akan berjuang untuk itu, demikian diwartakan DPA. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008