Ternate (ANTARA News) - Abrasi laut di Provinsi Maluku Utara (Malut) kini semakin mengkhawatirkan, karena selain mengakibatkan rusaknya kelestarian kawasan pantai, juga telah mengancam pemukiman warga di kawasan pantai bersangkutan. "Saya melihat abrasi laut di Malut semakin mengkhawatirkan. Banyak kawasan pantai di provinsi ini telah rusak akibat abrasi laut itu," kata seorang aktivis lingkungan di Malut, Djafar di Ternate, Selasa. Di pesisir pantai kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan misalnya, abrasi laut di pesisir pantai tersebut telah mengakibatkan bibir pantai semakin mendekati pemukiman warga sehingga kalau dibiarkan terus suatu saat akan menenggelamkan pemukiman itu. Menurut dia terjadinya abrasi laut tersebut bukan semata-mata karena faktor alam tetapi juga karena akibat ketidak pedulian masyarakat serta pemerintah daerah dan instansi terkait setempat dalam upaya menjaga kelestarian pantai. Hutan bakau di pinggir pantai ditebangi, begitu pula batu karang dekat pantai di ambil untuk bahan bangunan padahal hutan bakau dan batu karang itu dapat melindungi pantai dari abrasi dan gelombang pasang. "Bahkan di sejumlah wilayah di Malut masyarakat sengaja menambang pasir secara besar-besaran dan tanpa memperhatikan faktor kelestarian pantai bersangkutan, akibatnya abrasi di pantai tersebut semakin cepat," katanya. Di pantai Sulamadaha di Kota Ternate misalnya abrasi di pantai itu kini telah mengancam pemukiman warga setempat dan penyebab utama abrasi itu adalah kegiatan penambangan pasir di pantai bersangkutan yang tekah berlangsung sejak lama. Djafar mangimbau masyarakat serta pemda dan instansi terkait di Malut harus segera melakukan langkah-langkah kongkret untuk mengatasi abrasi tersebut karena kalau tidak pantai dan pulau-pulau kecil di provinsi ini suatu saat akan tenggelam. Khusus untuk mengatasi penambangan pasir di pantai, tidak bisa hanya dengan cara melarang masyarakat melakukan kegiatan tersebut, tapi juga harus disertai solusi yang bisa menjadi alternatif bagi masyarakat untuk mendapatkan sumber pendapatan yang lain. Walikota Ternate Drs. Syamsir Andili mengakui bahwa abrasi laut di pantai Pulau Ternate cukup mengkhawatirkan, namun Pemkot telah mengupayakan pencegahannya, di antaranya dengan membangun talud pengaman.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008