Jakarta (ANTARA) - Pasangan ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu mulai mempersiapkan mental menjelang laga babak dua turnamen Victor China Open 2019 yang akan diselenggarakan pada Kamis (19/9) di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzou, China.

Pada laga babak kedua turnamen bulu tangkis level Super 1000 yang berhadiah total mencapai 1 juta dolar Amerika Serikat (AS) tersebut, Greysia/Apriyani akan berhadapan dengan pasangan Denmark Maiken Fruergaard/Sara Thygesen.

“Untuk pertandingan babak kedua besok tinggal bagaimana kami mempersiapkan diri. Yang penting kami harus siap dulu, terutama siap secara mental,” kata Greysia seperti dikutip Antara melalui laman resmi PBSI, Rabu.

Menurut dia, persiapan mental itu sangat penting karena tipikal pemain Eropa kadang suka membuat lawan merasa down atau tidak percaya diri secara down. Oleh karena itu, mental harus dipersiapkan dengan baik sebelum bertanding.

Baca juga: Tekuk Birch/Smith, Greysia/Apriyani ke babak dua China Open

Baca juga: Fitriani kalah, habis sudah tunggal putri Indonesia di China Open 2019


“Kalau soal lawan, memang tipe pemain Eropa rata-rata begitu, suka bikin mental down, jadi tidak percaya diri, tidak yakin. Tapi seperti yang sudah disampaikan pelatih, kita harus tetap berusaha untuk tampil percaya diri,” ujar Greysia.

Lebih lanjut, dia menuturkan perbedaan antara pemain Inggris dengan pemain Denmark yaitu terletak pada tempo permainannya. Pemain Inggris bermain dengan tempo yang cepat, sedangkan tempo pemain Denmark lebih lambat.

“Walaupun sama-sama pemain Eropa, tipe permainan pasangan Denmark dan Inggris berbeda. Kalau pasangan Inggris terburu-buru, main cepat. Kalau pasangan Denmark lebih lambat temponya, namun tipe permainannya mirip dengan Inggris,” tutur Greysia.

Sebelum melangkah ke babak dua, pasangan rangking lima dunia itu berhasil memetik kemenangan di babak pertama usai mengalahkan Chloe Birch/Lauren Smith asal Inggris dalam dua gim dengan skor 21-18, 21-15.

Baca juga: China Open 2019, Gregoria akui masih banyak kekurangan

Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019