London, (ANTARA News) - Unggulan utama Ana Ivanovic secara memalukan tersingkir dari Wimbledon, setelah ia ditumbangkan oleh pemegang "wildcard" dari Cina, Zheng Jie, dengan skor 6-1 6-4 di babak ketiga, Jumat. Sebagaimana dilaporkan AFP, Ivanovic (20), tiba di All England Club belum lama setelah dinobatkan sebagai petenis putri nomor satu dunia seusai menjuarai Prancis Terbuka, tetapi ia benar-benar tampil buruk melawan seorang lawan yang peringkatnya 132 di bawahnya. Petenis Serbia itu, yang mencapai final di dua Grans Slam tahun ini, belum begitu menonjol, kecuali keberhasilanya dalam 18 bulan terakhir dan peristiwa kali ini merupakan ketersingkirannya paling awal di turnamen besar sejak Autralia Terbuka 2007. Ivanovic mendapat keberuntungan terhindar dari kekalahan melawan Nathalie Dechy di babak sebelumnya, setelah tali net membantu menyelamatkan dua match poin. Kali ini ia tidak bisa melepaskan diri. Hanya 24 jam setelah unggulan ketiga, Maria Sharapova, disingkirkan petenis nomor 154 dunia, Alla Kudryatseva, Ivanovic menjadi petenis muda glamour terakhir yang tergusur dari Lapangan Satu Wimbledon. Zheng di babak berikutnya akan berhadapan dengan unggulan ke-15 dari Hongaria, Agnes Szavay dalam penampilan pertamanya di 16 besar di Wimbledon, suatu prestasi yang menyamai penampilan terbaik Grand Slam sebelumnya di Prancis Terbuka 2004. Suatu pemandangan yang jarang terjadi bagi spesialis ganda berusia 24 tahun itu, tetapi ia tidak tampak gugup saat dengan nyaman memegang servis di dua servis game pertamanya. Ivanovic tampaknya tidak belajar dari keberuntungannya saat ia mengalahkan Dehcy. Ia secara aneh bermain pasif lagi dan membiarkan Zheng mematahkan servis untuk unggul 3-1. Zheng terus menekan Ivanovic dan memaksa petenis Serbia itu takluk melalui pematahan servis lainnya. Ivanovic menunjukkan kelasnya degan mengambil inisiatif di awal set kedua, tetapi ia kemudian melakukan kesalahan sendiri, sehingga petenis Cina itu mampu bangkit kembali dan mematahkan servisnya. Kekalahan mulai nampak di wajahnya. Ia akhirnya bangkit kembali untuk menyamakan kedudukan 2-2. Tetapi hal itu tidak berlangsung lama, karena Zheng kembali mematahkan servisnya di game berikutnya. Zheng membuktikan pukulan terakhirnya terhadap Ivanovic, ketika ia memegang servis tiga kali untuk mencapai prestasi terbesarnya hingga kini dalam karirnya.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008