Jakarta (ANTARA) - Didi Kempot mengaku bahagia dan bangga karya-karya musiknya tidak hanya mendapat apresiasi dari orang-orang Jawa saja.

Lagu-lagu bertema patah hati dengan lirik berbahasa Jawa, seperti "Cidro", "Sewu Khuto", hingga "Stasiun Balapan" merupakan sedikit dari sekian banyak karya populer Didi Kempot.

"Setiap saya konser di mana aja penontonnya juga bukan dari Jawa saja, ada yang kuliah dari mana dan suku manapun ada di situ," katanya saat ditemui dalam jumpa pers "Konangan Concert" di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Didi Kempot siap bikin ambyar penonton "Konangan Concert"

Pengaruh media sosial seperti YouTube, diakui sangat banyak membantu dalam mengenalkan lagu-lagu karyanya kepada pendengar dari manapun asalnya.

"Mereka bisa terhanyut, alhamdulillah meskipun bukan orang Jawa tapi terhibur dengan budaya tradisional," ujarnya.

Ia pun berharap semakin banyak masyarakat Indonesia terutama generasi muda yang menghormati budaya tradisional.

"Harapan kami sebagai seniman budaya Indonesia ini harus saling dihormati," kata Didi Kempot yang mendapat gelar "Lord Didi" dari para penggemarnya.

Baca juga: Alasan Didi Kempot bikin lagu patah hati
 

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019