London (ANTARA News) - Sederetan arits terkenal memeriahkan perayaan hari ulang tahun ke-90 dengan tampil pada sebuah konser raksasa di London, Jumat, sebagai dukungan terhadap kampanye AIDS 46664 yang dirintisnya. Para penampil yang muncul dalam konser di Hyde Park antara lain Queen, Amy Winehouse dan Annie Lennox. Dalam pergelaran yang disiarkan langsung ke seluruh dunia itu mantan presiden Afrika Selatan itu mendapat tepukan tangan yang gemuruh dari para hadirin, yang kemudian terdiam saat ikon global itu berbicara. "Bila umat manusia dalam keadaan tertekan, ada kerja lebih keras untuk dilakukan. Pekerjaan kami adalah kemerdekaan bagi semua," kata Mandela yang tampak ringkih itu, sehingga harus dipapah saat naik ke pentas. Kini saatnya bagi tangan-tangan baru untuk memikul beban. Itu adalah tangan anda sekarang. Saya mengucapkan terima kasih," kata Mendela, yang pada 18 Juli mendatang akan genap berusia 90 tahun. Mandela, yang pensiun dari pemerintahan sembilan tahun silam, diperkirakan akan semakin menjauhi kehidupan publik sekarang. Dukungan dan pujian mengalir Para rocker Swedia, Razorlight, menghibur penonton sebelum penyanyi Skotlandia, Lennox, menyampaikan pidato yang berapi-api tentang perang melawan virus AIDS. "Kita harus berbuat sesuatu demi pencegahan pemusnahan secara perlahan atas rakyat kita," katanya, merujuk pada rakyat Afrika Selatan, negara asal Mendela. Lennox tampil bersama paduan suara dari sebuah panti asuhan di Afrika Selatan, tempat sebagian besar penduduknya telah kehilangan orang tua akibat AIDS. Penyanyi Inggris bermasalah yang kini sedang berjuang keras melawan ketergantungan narkoba dan penyakit paru-paru, tampil dengan penuh semangat saat membawakan tembangnya. Kemeriahan konser mencapai puncaknya saat Queen dan Paul Rodgers menggoyang penonton dengan beberapa hit, seperti "All Right Now" dan We Will ROck You". Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown, memuji Mandela sebagai sumber inspirasi. "Bila anda masuk sebuah ruangan dan anda bertemu dengan Nelson Mendela, anda berada di hadapan orang besar, orang terbesar dari jaman kita, pemimpin yang mengakhiri apartheid dan orang karena yang keyakinannya atas masa mendatang harus menempuh risiko eksekusi, penjara, intimidasi, kekerasan untuk memperjuangkan apa yang diyakininya, kata Brown kepada ITV yang menyiarkan konser tersebut, seperti dilaporkan AFP. (*)

Copyright © ANTARA 2008