Bojonegoro (ANTARA News)- Mayor (Sus) Susika Murdayanti, korban jatuhnya pesawat CASA N-211-200 milik TNI-AU di lereng Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, dimakamkan di pemakaman keluarga di Desa Sidorejo, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro, Jawa Timur, Senin (30/6) dini hari pukul 03.50 WIB.
"Saya masih belum bisa berpikir, kedua anak saya nanti ikut siapa di Jakarta atau di Bojonegoro. Yang jelas, saya tetap ingin melanjutnya cita-cita istri saya untuk mendidik kedua anak saya, " kata Aak Nugraha, suami Susika Murdayanti, kepada ANTARA, seusai pemakaman.
Jenazah Maryor (Sus) Susika Murdayanti, satu-satunya korban perempuan, tiba di rumah duka dini hari tadi pukul 02.15 WIB dengan diiringi isak tangis keluarga, juga ratusan warga setempat yang menyambut di tepi jalan desa setempat.
Warga setempat juga ikut mengantar hingga ke pemakaman dan menunggu hingga Upacara Persada rampung dari luar pagar pemakaman. Upacara Persada dipimpin langsung Komandan Lanud Iswahyudi, Madiun, Marsekal Pertama TNI Dede Rusamsi yang mengantar jenasah sejak dari Lanud Iswahyudi, Madiun.
Hanya beberapa saat jenazah disemayamkan di rumah duka, setelah dilakukan shalat jenasah, Upacara Persada pemberangkatan jenasah dilakukan.
Prosesi jalan kaki pemberangkatan jenazah Susika ke pemakaman keluarga yang jaraknya sekitar 200 m dari rumah duka, diiringi satu peleton anggota TNI AU, satu regu Paskhas yang melaksanakan tembakan salvo dan satu peleton anggota Kodim 0813 Bojonegoro.
Di samping Aak Nugraha dan anak pertamanya, Maysari Agika Putri, juga turut mengantar Murti, ibu Susika. Di pemakaman keluarga berukuran 15 X60 m tersebut makam Susika Murdayanti, makam yang ke 22, berdampingan dengan kakeknya S. Prawiroatmodjo.
Komandan Lanud Iswahyudi, Marsekal Pertama TNI Dede Rusamsi, seusai pemakaman, menyatakan selama bertugas di TNI AU, Susika Murdayanti memiliki dedikasi yang sangat baik. Ini dibuktikan dengan tanda jasa Satya Lencana Kesetiaan 8 tahun.
"Sekarang ini Mabes TNI AU sedang memikirkan penghargaan yang akan diberikan kepada Mayor Susika, karena almarhumah tewas ketika sedang menjalankan tugas Negara," katanya.
Susika, kelahiran 15 Juli 1971, sebelum tewas menjabat sebagai Kasi Inderaja Subdis Potrud Dissurpotrudau di TNI AU.
Dari hasil pernikahannya dengan Aak Nugraha, karyawan Badan Pertanahan (BPN), memiliki dua anak, yakni Maysari Agika Putri (12 ) dan Julias Grada Putra.
Alamarhumah lulusan SMPN I, SMAN I Bojonegoro dan melanjutnya di FT UGM jurusan Geodesi dan pernah menjalani pendidikan Master In Geographic Information System dan Master Of Applied Science, di Melbourne Australia. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008