Manado (ANTARA News) - Harga elpiji di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) mengalami kenaikan tajam berkisar 15 persen menjadi Rp155 ribu per tabung isi 12 Kilogram (Kg), dan Rp700 ribu untuk isi 50 Kg. "Kenaikan sangat tajam yakni dari sebelumnya hanya Rp135 ribu per tabung menjadi Rp155 per tabung, karena menyesuaikan dengan harga pengambilan di stasiun pengisian Makassar yang telah naik," kata Direktur PT Tangkoko, Ivan Palibutan, satu dari tiga dealer resmi elpiji Pertamina, di Manado, Selasa. Elpiji yang dipasok ke Sulut, diangkut dengan angkutan darat, makanya ketika harga pengambilan elpiji di Makassar naik berkisar Rp10 ribu per tabung, maka harga di Manado pun mengalami kenaikan secara proporsional. Kendati harga elpiji mengalami kenaikan cukup tajam, tetapi Ivan mengatakan, dari sisi stok tidak ada masalah, saat ini berkisar 1000-1200 tabung tersedia secara rutin tiap minggu. "Jumlah tersebut mampu penuhi kebutuhan hingga sepekan bagi pelanggan elpiji di Manado," kata Ivan. Guna penuhi kebutuhan masyarakat setiap minggu, mengirimkan kendaraan pengangkut untuk mengganti tabung elpiji yang sudah kosong dengan tabung yang sudah berisi elpiji. Kendati harga elpiji naik, Ivan mengakui, hingga saat ini belum terjadi penurunan jumlah pengguna bahan bakar rumah tangga tersebut. "Dari sekitar 100-150 pengguna elpiji tiap hari, mereka masih tetap datang menukar tabung yang sudah kosong dengan tabung isi, ini tandanya konsumen Manado meskipun kuatir dengan kenaikan tersebut, tetapi masih tetap putuskan beli bahan bakar rumah tangga itu," kata Ivan. Bernadeth, pengguna elpiji di Manado, mengatakan, sudah terbiasa menggunakan kompor berbahan bakar elpiji, makanya meskipun harganya semakin mahal tetapi tidak mungkin lagi mengganti kompor minyak tanah.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008