Presiden meminta masyarakat agar setiap menerima berita untuk dilakukan crosscheck terlebih dahulu
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo meminta masyarakat di Papua dan Papua Barat untuk tidak melakukan tindakan anarkisme.

"Jangan sampai fasilitas umum itu dirusak, karena itu adalah milik kita semua. Jangan sampai ada kerusakan-kerusakan yang diakibatkan dari anarkisme," kata Presiden dalam jumpa pers di Istana Merdeka Jakarta pada Senin sore.

Menurut Presiden, masyarakat juga harus memeriksa kebenaran dari setiap kabar dan isu yang didapatnya agar terhindar dari hoaks.

Kepala Negara mengatakan unjuk rasa di Wamena, Papua dipicu akibat berita bohong yang tersebar di masyarakat.

Baca juga: PLN prioritaskan pendistribusian listrik tempat pengungsian Wamena

Baca juga: 200 anak sekolah bakar kantor bupati Jayawijaya

Baca juga: KSP minta hindari emosi redam unjuk rasa di Papua


"Oleh sebab itu saya meminta agar masyarakat setiap mendengar, setiap melihat di media sosial di-crosscheck dulu," kata Jokowi.

Berita hoaks dan fitnah dikhawatirkan Presiden mengganggu stabilitas keamanan dan politik di setiap wilayah.

Sebelumnya Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja menyebutkan aksi demonstrasi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Senin karena isu hoaks atau berita yang tidak benar.

Selain itu, prajurit TNI dari Yonif 751/Raider Praka Zulkifli gugur ketika sedang melaksanakan tugas BKO Polda Papua sebagai pengemudi truk dinas yang mengangkut pasukan aparat keamanan ditikam oleh massa pendemo yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) di Expo Waena.

Sementara itu terdapat juga tiga warga sipil yang tewas.

Bahkan operasional Bandara Wamena ditutup sementara akibat aksi unjuk rasa anarkis.

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019