Yerusalem (ANTARA News) - Seorang Palestina menabrakkan sebuah boldoser ke bus pekerja Israel, sejumlah mobil dan pejalan kaki di salah satu jalan terpadat di Yerusalem, Rabu, menewaskan sedikitnya tiga orang dan mencederai puluhan lain, kata petugas pelayanan darurat. Polisi menyatakan, supir buldoser itu ditembak mati oleh polisi dan seorang prajurit yang naik ke kendaraan it, demikian laporan Reuters. Tayangan televisi setelah serangan itu menunjukkan kendaraan untuk pembangunan jalan raya itu diburu oleh sejumlah orang, sedikitnya salah satu dari mereka berpakaian sipil dan membidikkan sepucuk pistol. Beberapa dari mereka kemudian mengepung kendaraan itu dan kemudian tampak terjadi bentrokan. "Sebuah boldoser yang dikemudikan oleh seorang Arab mengamuk di Jalan Jaffa, menabrak pejalan kaki, bis dan mobil," kata jurubicara kepolisian Shmuel Ben-Ruby. Badan pelayanan darurat Zaka mengatakan, sedikitnya tiga orang tewas ditabrak buldoser itu dan lebih dari 20 orang cedera. Mereka mengidentifikasi supir itu sebagai seorang warga Palestina yang tinggal di Jerusalem Timur Arab. Itu merupakan serangan pertama Arab di Yerusalem Barat Yahudi sejak seorang pria bersenjata membunuh delapan pelajar di sebuah sekolah keagamaan pada Maret. Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan Rabu itu, yang dilakukan hampir dua pekan setelah dimulainya gencatan senjata antara Israel dan kelompok pejuang Palestina Hamas di Jalur Gaza. Sejumlah kendaraan darurat segera bergerak ke Jalan Jaffa setelah serangan tengah hari itu. Selain bis pekerja yang bagian sisinya terpotong oleh buldoser tersebut, tiga kendaraan lain mengalami kerusakan, termasuk sebuah kendaraan yang seluruh bagian depannya hancur. Suasana di lokasi serangan mengingatkan orang akan serangan-serangan bunuh diri yang menghancurkan sejumlah bis di Jalan Jaffa selama gelombang serangan pada 1996 dan selama pemberontakan Palestina yang meletus pada 2000. "Kami berharap hal itu tidak akan mempengaruhi ketenangan di Gaza," kata jurubicara Hamas Sami Abu Zuhri di Jalur Gaza. "Agresi terus dilakukan terhadap rakyat kami di Tepi Barat dan Yerusalem, dan karenanya wajar bila rakyat kami di sana membalas agresi semacam itu," ujarnya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008