Amara, Irak (ANTARA News) - Pasukan Irak hari Rabu menangkap seorang gubernur provinsi yang diidentifikasi sebagai anggota gerakan yang dipimpin ulama Syiah Moqtada al-Sadr, kata seorang pejabat pemerintah dan seorang pembantu ulama garis keras tersebut. Adel Muhoder al-Maliki, gubernur provinsi Maysan, ditangkap beberapa jam setelah tiga anggota dewan provinsi itu ditangkap dalam operasi penumpasan terhadap militan Syiah di Irak selatan, kata mereka. "Kami lebih mempertimbangkan penangkapan gubenur itu sebagai keputusan politis, bukan keputusan pengadilan," kata Liwa Sumaysim, kepala biro politik gerakan Sadr, kepada AFP. Seorang pejabat pemerintah provinsi yang tidak bersedia disebutkan namanya mengkonfirmasi penangkapan Maliki itu. Penangkapan gubernur itu dilakukan setelah ketua dewan provinsi Maysan, Syeikh Abduljabbar Wahid, dan dua anggota lain pemerintah daerah, Fadhel Nama Zabun dan Abdul Latif Juwad, ditangkap pada Rabu pagi. Sumaysim mengecam penangkapan keempat pejabat itu dan mengatakan bahwa hal itu bisa membuat tidak stabil provinsi tersebut, di tengah operasi penggerebekan yang terus dilakukan pasukan pemerintah untuk mencari militan garis keras. "Penangkapan-penangkapan itu tidak dibenarkan karena gerakan Sadr telah besikap kooperatif dalam operasi tersebut," katanya. "Penangkapan-penangkapan itu tidak tepat karena kita sedang memerlukan langkah-langkah yang bisa membuat stabil keadaan dan tidak menggoyahkannya," tambahnya. Ketiga anggota dewan itu ditangkap dalam penyerbuan pagi hari di Amara, ibukota Maysan. Mereka ditahan karena dianggap mendukung milisi Syiah, kata seorang pejabat kepolisian. Pasukan Irak meluncurkan operasi militer di Amara dan Maysan pada 19 Juni dan sejauh ini telah menahan lebih dari 100 orang, termasuk banyak anggota gerakan Sadr dan sayap militernya, Tentara Mahdi. Operasi itu merupakan upaya terakhir Perdana Menteri Nuri al-Maliki untuk mengatasi konflik sektarian Irak yang telah menewaskan puluhan ribu orang. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008