Washington (ANTARA News) - Presiden AS George W Bush akan menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Beijing 8 Agustus, meskipun ada seruan dari para aktivis hak asasi manusia agar dia memboikot pesata olahraga tersebut, kata Gedung Putih, Kamis. Bush, yang selalu mengatakan bahwa ia akan menghadiri Olimpiade itu untuk mendukung para atlet Amerika Serikat (AS) dan tidak ingin memanfaatkan kompetisi tersebut untuk mengeluarkan pernyataan politik, terlebih dahulu akan berkunjug ke Korea Selatan dan Thailand, kata wanita jurubicara, Dana Perino. "Presiden dan Ny. Bush akan berkunjung ke Republik Korea, Kerajaan Thailand, dan Republik rakyat Cina pada bulan Agustus," katanya dalam sebuah pernyataan, tetapi tidak mengatakan kapan Presiden AS itu akan berangkat dan pulang. Gedung Putih awal pekan ini mengatakan Bush akan berada di Korea Selatan pada 5 dan 6 Agustus, tetapi Perino kemudian menarik kembali bahwa pengmuman itu "terlalu dini", tetapi "tidak akurat", sementara meminta "sedikit maaf" kepada Seoul. Di Korea Selatan, Bush dan Presiden Korsel, Lee Myung-Bak akan membahas usaha-usaha agar masing-masing legislatif mereka meratifikasi pakta perdagangan bebas AS-Korsel, di tengah-tengah protes rusuh di Korsel yang menentang perjanjian untuk memulai impor daging sapi AS, kata Perino. Di Thailand, Bush akan "merayakan 175 tahun hubungan AS-Thailand" dan mebahas masalah bilateral dan regional dengan Perdana Menteri Thailand, Samak Sundaravej, katanya. Di Cina, Bush akan bertemu dengan Presiden Hu Jintao dan pejabat tinggi lainnya untuk membahas masalah-masalah penting, termasuk kemajuan menuju penghapusan program nuklir Korea Utara, kata Perino. Presiden AS itu hari Sabtu menuju Jepang untuk menghadiri pertemuan puncak Kelompok Delapan (G-8) negara maju serta mengadakan perundingan bilateral dengan para pemimpin dari Jepang, Rusia, Jerman, India, Cina, dan Korea Selatan. Berita tersebut pasti akan mengundang reaksi marah dari kelompok-kelompok hak asasi manusia, yang mengimbau Bush untuk tidak menghadiri upacara pembukaan Olimpiade. Kelompok hak asasi manusia itu pertengah Maret menuduh penguasa cina melakukan penindasan politik terhadap kerusuhan di Tibet. Perino mengatakan sebelumnya bahwa Bush merasa "senang" bahwa Beijing mengadakan perundingan denga para wakil Dalai Lama, pemimpin spiritual Tibet, tetapi menekankan bahwa kehadirannya di upacara pembukaan Olimpiade itu tidak tergantung pada hasil perundingan itu. "Itulah apa yang dikatakan presiden sebelumnya, yang ia yakini bahwa kepergiannya ke Cina, pertama dan terutama, untuk mendukung para atlet kami. Ia memandang inisebagai kompetsi olahraga," katanya kepada AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008