Washington, (ANTARA News) - Amerika Serikat secara signifikan akan mengurangi jumlah personil militernya di Irak pada tahun depan siapa pun yang akan menjadi presiden nanti yang akan terpilih pada November mendatang, demikian haria USA Today melaporkan Senin. Mengutip keterangan dan pernyataan para pengamat dan ahli serta pejabat militer baruy-baru ini, harian itu mengatakan bahwa para petinggi Pentagon sangat berhati-hati dalam memprediksi rencana penarikan sejumlah personil militer AS. "Saya berpendapat bahwa momentumnya yang kita miliki saat ini tidaklah atau belumlah tepat ," kata Jack Keane seorang purnawirawan wakil kepala staff Angkatan Bersenjata AS yang ikut menangani strategi militer di Irak yang disetujui oleh Presiden George W.Bush pada Januari 2007. Akan terjadi pengurangan jumlah personil militer pada tahun 2009 apapun yang akan menjadi presiden Amerika (Serikat)kata Keane seperti yang dikutip oleh surat kabar USA Today. Perdana Menteri Irak, Nuri al-Maliki memengucapkan ulang optimisme Keane Sabtu dengan menyatakan bahwa pemerintah Irak telah mengalahkan para teroris di Irak, demikian USA Today menyampaikan laporannya. Namun dikataklan para petinggi militer AS tetap bersikap hati-hati , demikian dikemukakan surat kabar USA Today . Letnan Jendral Angkatan Darat Lloyd Austin pejabat tinggi kedua dari pasukan militer ASD di Irak mengatakan baru-baru ini "Perkembangan dan kemajuan yang kami capai sangatlah rapuh, dan kami tetap melanjutkan bekerja untuk membawa hasil yang nyata dan meyakinkan." Sementara itu aksi kekerasan terus meningkat di Afghanistan menambah tekanan untuk memindahkan sebagian jumlah tentara AS dari Irak ke Afghnanistan, demikian dikatakan oleh harian USA Today. Kepala staff Angkatan Bersenjata Laksamanan Michael Mullen mengatakan pihkaknya menginginkan untuk mengirim lebih banyak lagi jumlah pasukan AS ke Afghanistan namun ia tak mau mengorbankan apa yang telah dicapai di Irak dengan memindahkan sebagian dari pasukan AS di Irak ke Afghanistan dalam waktu dekat, " kata USA Today. Sebanyak empat dari lima brigade pasukan yang dikirim ke Irak tahun lalu telah meninggalkan Irak dan unit satuan yang terakhir akan segera meninggalkan negri itu pada bulan ini. Bahkan setelah lima brigade pasukan tempur meninggalkan Irak, sekitar 14 ribu personil militer AS bersiap-siap meninggalkan negri yang masilbelum stabil itu pada bulan ini, demikian laporan surat kabar AS itu, demikian diwartakan AFP. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008