Sukabumi (ANTARA News) - Kebijakan Pertamina untuk mengurangi pasokan gas elpiji ke tingkat agen hingga 50 persen, dikhawatirkan mengancam pasok gas elpiji bagi warga Sukabumi. "Mulai minggu ini, pasokan gas elpiji di tingkat agen mengalami pengurangan hingga 50 persen," kata pengurus dealer gas PT Citra Alam Prima, Dindin Muhidin, kepada ANTARA, di Sukabumi, Senin. Menurut dia, biasanya pasokan gas elpiji dari Pertamina bisa mencapai sekitar 600 hingga 800 tabung per hari, namun dengan kebijakan pengurangan tersebut, pasokan gas elpiji di tingkat agen hanya mencapai 2.707 tabung per minggu. "Ini akan berdampak terhadap kelangkaan gas elpiji di masyarakat Sukabumi," katanya seraya mengatakan dirinya belum tahu pasti penyebab pengurangan pasokan gas dari Pertamina tersebut. Ia mengaku, baru mengetahui masalah pengurangan pasokan gas elpiji ketika akan mentransfer uang di Bank untuk melakukan Delivery Order (DO) pengiriman gas elpiji selanjutnya, tapi ternyata ditolak oleh pihak Bank. "Ketika ditanyakan ke pihak Pertamina di Bogor ternyata DO baru bisa dilakukan pada Rabu (9/7) mendatang. Pengurangan pasokan gas elpiji juga dapat menyebabkan dealernya akan tutup selama dua hingga tiga hari," keluhnya. Dindin mengatakan, harga gas untuk berat 12 kg di tingkat pengecer saat ini tercatat Rp68.000/tabung, sementara dari agen ke pangkalan dijual dengan harga Rp63.000/tabung, sesuai dengan surat edaran dari Pertamina. "Harga gas di tingkat pengecer masih simpang siur karena masih ada yang menjual gas diatas Rp68.000 per tabung," katanya. Dihubungi secara terpisah, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional (Hiswana) Minyak dan Gas (Migas) Sukabumi-Cianjur, Andri Hamami mengatakan, pihaknya belum mendapat laporan dari agen dan Pertamina mengenai pengurangan pasokan gas elpiji. Ia menilai pengurangan pasokan gas elpiji di tingkat agen itu kemungkinan disebabkan banyaknya pengisian gas di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) di luar agen. "SPBE banyak menerima permintaan pengisian gas dari agen Pertamina, sehingga menyebabkan pasokan gas elpiji di tingkat agen menjadi berkurang," ujarnya. Sementara itu, mengenai harga gas elpiji diatas harga yang telah ditetapkan oleh Pertamina, yakni Rp63.000/tabung untuk gas elpiji berat 12 kg, kata Andri yang juga pemilik agen gas PT Marinas Permai Niagatama, pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena harga itu dijual di tingkat pengecer. "Di tingkat agen tidak boleh menjual harga diatas Rp63.000/tabung kepada pangkalan. Kalau diketahui akan dikenakan sanksi teguran atau izinnya bisa dicabut oleh Pertamina," katanya seraya menambahkan harga di tingkat pengecer disesuaikan dengan mekanisme pasar.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008