Sukoharjo (ANTARA News) - PT Danliris Sukoharjo terpaksa meliburkan sekitar 5.000 karyawannya, menyusul pemadaman listrik bergilir yang dialami oleh perusahaan tekstil ini. Direktur Umum PT Danliris Sukoharjo, Joko Santoso, di Sukoharjo, Senin, mengatakan, dalam sepekan ini, telah terjadi pemadaman listrik bergilir oleh PT PLN terhadap perusahaan ini. "Berdasarkan surat pemeberitahuan dari PLN, pemadaman berlangsung antara pukul 08.00-16.00 WIB. Pemadaman yang terjadi kali ini merupakan yang paling parah terjadi," katanya. Menurut dia, empat unit produksi di pabrik ini, masing-masing pemintalan, penenunan, finishing dan garmen, berhenti beroperasi. Ia menyebutkan, kerugiaan akibat pemadaman yang terjadi pada hari ini diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. "Misalnya, unit pemintalan memiliki kapasitas produksi sekitar 7.000 bal per bulan, atau penenunan sekitar 5-6 juta meter per bulan, dapat diperkirakan berapa kerugian yang terjadi dalam satu hari," katanya. Belum lagi, menurut dia, kerugian yang terjadi karena perusahaan harus memenuhi produksi yang hilang akibat pemadaman bergilir ini. Untuk hal itu, kata dia, perusahaan terpaksa meminta para karyawan untuk lembur. Ia juga menilai, masa pemadaman yang ditentukan oleh PLN, mengkibatkan kerugian yang dialami oleh perusahaan semakin besar. "Para karyawan di Danliris ini bekerja sesuai dengan `shift` kerja, sementara waktu pemadaman mencakup dua waktu shift kerja tersebut. Hal ini menyebabkan karyawan tidak bekerja maksimal," katanya. Ia mengharapkan agar PT PLN memberi pemberitahuan sebelum dilakukannya pemadaman listrik, minimal empat hari sebelumnya. "Kalau listrik mati seperti ini mau apalagi. Seluruh mesin mati, termasuk sistem komunikasi seperti internet. Padahal, sistem tersebut sangat berguna untuk komunikasi dengan pelanggan," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008